Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mereka Bisa Bebas, Saya Bisa Menikmati Kehidupan bersama Ade Sara"

Kompas.com - 11/11/2014, 13:58 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ayah Ade Sara Angelina Suroto, Suroto, menyesali permasalahan antara Ahmad Imam Al Hafitd, Assyifa Ramadhani, dan putrinya yang berujung pada kematian.

Menurut Suroto, solusi permasalahan antara mereka bertiga masih dapat diselesaikan dengan cara-cara yang baik.

Jika Hafitd dan Assyifa ketika itu masih bisa berpikir dengan kepala dingin, mereka berdua tidak akan seperti ini. Mereka tak perlu sampai harus dituntut hukuman seumur hidup.

"Kalau tidak mau dihukum berat, ya jangan menghilangkan nyawa anak saya. Seharusnya waktu itu kembalikan saja anak semata wayang saya. Beres," ujar Suroto di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2014).

Suroto pun membayangkan situasi yang mungkin terjadi jika pembunuhan itu tidak ada. Hafitd dan Assyifa saat ini mungkin sedang berkuliah dan masih dapat bercanda dengan keluarga dan teman-temannya. [Baca: Hafitd dan Assyifa Berjuang Lepas dari Hukuman Seumur Hidup]

Dia pun masih tetap bisa melihat Ade Sara, melihat putri satu-satunya itu lulus kuliah hingga menjadi orang sukses. "Mereka bisa bebas dan saya akan bisa menikmati kehidupan bersama Ade Sara," ujar Suroto.

Suroto yakin, Hafitd dan Assyifa tak akan bisa membalikkan keadaan menjadi seperti yang dia bayangkan. Saat ini, Hafitd dan Assyifa mau tak mau harus siap menjalani hukuman yang akan dijatuhkan oleh hakim nantinya.

Suroto pun mengingatkan kembali bahwa ini adalah konsekuensi dari perbuatan mereka. "Satu hal yang harus diketahui buat mereka, kalau tidak mau menerima konsekuensi hukum, jangan membunuh," ujar Suroto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com