Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Ahok Kelebihan Berat Badan

Kompas.com - 19/11/2014, 12:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang pelantikannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama sempat melakukan cek kadar lemak dan gula darah.

Hal tersebut dilakukannya usai memberi sambutan dalam acara Pembukaan Kegiatan Edukasi Cermati Gula, Garam, Lemak (GGL) dan baca Label Kemasan Makanan di Blok G, Balai Kota, Rabu (19/11/2014).

Pria yang akrab disapa Ahok itu diajak oleh seorang petugas dari Nutrifood, Dika, untuk memeriksakan kadar lemaknya di sebuah alat. Basuki kemudian menginjakkan kakinya di alat Omron dan memegang alat pengukur kadar lemak.

Ternyata Ahok harus lebih rajin berolahraga dan asupan gizinya kurang. Dengan tinggi 180 cm, Ahok memiliki berat badan 93 kilogram.

"Wah ini kelebihan satu tingkat kadar lemaknya. Komposisi kesehatan Pak Ahok (Basuki) ini kadar lemaknya melebihi standar dan kurang olahraga, idealnya berat Pak Ahok ini 79 kilogram," kata Dika.

Dari alat itu pula dapat diketahui ternyata usia tubuh Basuki adalah 60 tahun. Padahal saat ini usia Basuki 48 tahun. Hal ini diakibatkan karena badannya yang terlalu diforsir untuk bekerja.

"Wih, gawat banget usia tubuh gue 60 tahun. Karena kebanyakan kerja kali, ya," kata Basuki dengan nada terkejut.

Dika pun menjelaskan untuk dapat menyeimbangkan kinerjanya itu, Basuki harus tetap mendapat asupan nutrisi yang cukup.

Usai cek lemak, Basuki melakukan cek kadar gula darah. Hasilnya, Basuki masih memiliki kadar gula darah yang normal yakni 129, dari batas normal 140.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com