Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasa Penasaran Ahok terhadap Megawati Akhirnya Terjawab

Kompas.com - 23/11/2014, 13:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masih menyimpan rasa penasaran soal keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengapa memercayakan Joko Widodo maju sebagai calon presiden. Padahal, Megawati berpeluang tetap maju dalam Pilpres 2014.

Pria yang akrab disapa Ahok itu berkesempatan menanyakan langsung kepada Megawati saat menjadi pembawa acara di acara Mata Najwa yang ditayangkan pada Sabtu (22/11/2014).

"Sudah jadi pemenang, ngapain ngasih ke Jokowi, menang juga enggak jelas kan. Kenapa Ibu bisa ambil keputusan seperti itu Bu?" tanya Basuki penasaran.

Ditanya Basuki, Megawati yang mengenakan kebaya merah terdiam. Kemudian, dia tertawa terkekeh.

"He-he-he... Saya malah jadi bingung. Apa ya? Saya karena tertarik, waktu itu kalau kita ingat sebelum mulai pemilu, yang namanya media kan mencari calon. Semua saya lihat, pengamat, dan sebagainya begitu, wah ngomong-nya hebat sekali kan. Ngomong-nya kan sekarang Indonesia butuh pemimpin muda. Harus ada regenerasi. Saya mulai mikir, padahal saya tahu saya pasti menang kali ini...," jawab Mega, mendapat sambutan tepuk tangan dari penonton yang berada di studio, termasuk Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Tak puas dengan jawaban Megawati, Basuki kembali menanyakan soal keputusan Megawati mencalonkan Jokowi dan dirinya saat Pilkada DKI Jakarta 2012.

"Ibu juga membuat keputusan di dunia politik agak aneh juga. Kenapa ibu memilih saya dan Pak Jokowi yang menang survei juga enggak. Itu membingungkan, Ibu mesti jawab dulu nih malam ini," tanya Basuki.

"Mungkin karena saya ketua umum paling senior di Indonesia. Ada yang bilang Asia. Nah, sehingga pahit getir pengalaman berpolitik sangat dalam. Saya juga kan anaknya Bung Karno. Ayah saya juga berpolitik mengalami sebuah perjalanan panjang yang tidak mudah. Mungkin saya harus mengatakan akibat itu membuat saya menjadi manusia agak beda dengan manusia biasa," tutur Megawati menjawab pertanyaan Basuki.

"Ibu memang beda, Bu," ucap Basuki mengomentari jawaban Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com