"Saya cari siapa kadiskominfomas yang mau bekerja sama. Setahun lebih saya kesal luar biasa sama Kadiskominfomas yang lama. Saya minta ini itu enggak bisa direalisasikan," kata Basuki kesal, di Balaikota, saat menyampaikan sambutan peluncuran smart city, di Balaikota, Senin (15/12/2014).
Basuki mengaku menginginkan seorang kadiskominfomas yang mampu mewujudkan Jakarta sebagai smart city. Keinginannya untuk membuat sebuah aplikasi smart city sudah lama ada di dalam benaknya. Namun, Sugiyanta tak mampu mewujudkan keinginannya itu. Padahal, aplikasi smart city diyakini Basuki dapat mempercepat respons pengaduan warga kepada para aparat pemerintah. Selain itu, Basuki juga dapat mengawasi pengaduan warga melalui aplikasi tersebut.
Basuki mengaku kecewa dengan kinerja Sugiyanta. Di dalam Diskominfomas DKI itu, lanjut dia, berisi anak-anak muda yang memiliki inovasi tinggi dan kecerdasan. Sayangnya, sang pimpinan tidak mampu mengimbangi kinerja anak buahnya.
Kemudian, Basuki memutuskan untuk memindahkan Sugiyanta menjadi anggota TGUPP. Ia mencari PNS DKI yang melek teknologi. Semua server SKPD pun disaringnya untuk menjadi kadiskominfomas.
"Ada server terbaik yang bekerja di Badan Arsip dan Perpustakaan DKI. Kepalanya namanya Pak Agus Bambang Setiowidodo. Padahal, beliau ini guru lho, tidak ada urusan IT, tetapi kami suruh jadi kadiskominfo. Yang penting beliau punya hati dan bisa bekerja sama dengan kami," cerita Basuki.
Lebih lanjut, Basuki pun menceritakan awal mula ia ingin menerapkan smart city. Sedianya, Basuki menginginkan Dinas Perhubungan DKI untuk membuat sistem yang dapat menginformasikan titik-titik kemacetan dan keberadaan petugas di lapangan.
"Pas saya baru masuk Jakarta, Dishub bilang bisa buat sistem itu anggarannya Rp 5 triliun. Terus saya tanya, 'Selesainya kapan sistem itu?' Ternyata mereka bilang 4-5 tahun. Saya bilang, 'Lupakan sajalah rencana itu, hanya buang waktu dan anggaran saja,'" kata Basuki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.