Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hamzah Haz Saja Pernah Disemprit Sutiyoso gara-gara Masuk 'Busway'"

Kompas.com - 07/01/2015, 13:12 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Institut Studi Transportasi (Intrans) Darmaningtyas menyatakan dukungan terhadap rencana penghapusan layanan angkutan perbatasan terintegrasi bus transjakarta (APTB). Menurut dia, memang sudah seharusnya tak ada bus non-transjakarta yang melintas di busway.

Tyas menceritakan pada masa awal transjakarta dioperasikan tahun 2004. Pada masa tersebut, Wakil Presiden saat itu, Hamzah Haz, pernah disindir oleh Gubernur DKI Sutiyoso karena pernah menyerobot jalur khusus itu.

"Wapres Hamzah Haz saja pernah disemprit Sutiyoso gara-gara masuk jalur busway. Konsep awal itu kan,  busway memang cuma untuk transjakarta. Sekarang kenapa ada bus lain yang juga masuk ke situ," ujar dia kepada Kompas.com, Rabu (7/1/2015).

Tyas berpendapat, kalaupun APTB hendak dioperasikan sebagai angkutan pengumpan, seharusnya rute bus hanya sampai di ujung koridor transjakarta. Sementara itu, APTB saat ini berjalan beriringan dengan transjakarta di busway.

Tyas juga menyoroti sistem tiket pada APTB. Petugas masih memungut uang tunai kepada penumpang di dalam bus seperti bus-bus ekonomi reguler pada umumnya. Hal itu menyebabkan penumpang yang naik dari selter transjakarta harus melakukan pembayaran dua kali, Rp 3.500 saat masuk ke selter, dan Rp 6.000 untuk ongkos naik APTB.

"Misalnya kalau dari arah Bogor, ya harusnya cuma sampai Cawang. Yang dari Depok cuma sampai Ragunan. Kemudian busnya putar balik, penumpangnya lanjut naik transjakarta. Tiketnya pun harus terintegrasi, bukan seperti sekarang," ucap dia.  

Sebelumnya, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menginstruksikan Dinas Perhubungan DKI untuk tegas memberhentikan operasional bus APTB, dan pengelolaan bus akan digabung dengan PT Transjakarta. Dia mengancam bakal memecat Kepala Dinas Perhubungan DKI Benjamin Bukit jika tak berani tegas menghapus APTB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Bakal Beri Sanksi kepada ASN jika Terlibat Judi Online

Heru Budi Bakal Beri Sanksi kepada ASN jika Terlibat Judi Online

Megapolitan
Kawasan Monas Dipadati Bus-bus Wisata Jelang Acara HUT Bhayangkara

Kawasan Monas Dipadati Bus-bus Wisata Jelang Acara HUT Bhayangkara

Megapolitan
Banyak Pemilik Tak Tempati Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang karena Jauh dari Tempat Kerja

Banyak Pemilik Tak Tempati Rumah Subsidi Villa Kencana Cikarang karena Jauh dari Tempat Kerja

Megapolitan
Sudin SDA Minta Maaf Proyek Pembangunan Drainase di Jaksel Bikin Macet

Sudin SDA Minta Maaf Proyek Pembangunan Drainase di Jaksel Bikin Macet

Megapolitan
Heru Budi Janji Bakal Datangi Rusunawa Marunda yang Asetnya Dijarah

Heru Budi Janji Bakal Datangi Rusunawa Marunda yang Asetnya Dijarah

Megapolitan
Maju Mundur Laporan Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Bisa Turunkan Kepercayaan Publik

Maju Mundur Laporan Penjarahan Aset Rusunawa Marunda Bisa Turunkan Kepercayaan Publik

Megapolitan
PPDB Tahap II Kota Bogor Dimulai, Wali Kota Klaim Tak Ada Kecurangan dan Titip Menitip Siswa

PPDB Tahap II Kota Bogor Dimulai, Wali Kota Klaim Tak Ada Kecurangan dan Titip Menitip Siswa

Megapolitan
Pria yang Bunuh Karyawan Gudang dan Curi 2 Mobil di Tangerang Ternyata Rekan Kerja Korban

Pria yang Bunuh Karyawan Gudang dan Curi 2 Mobil di Tangerang Ternyata Rekan Kerja Korban

Megapolitan
Gagal Liburan ke Cawan Monas, Warga Jalan-jalan di Pesta Rakyat HUT Ke-78 Bhayangkara

Gagal Liburan ke Cawan Monas, Warga Jalan-jalan di Pesta Rakyat HUT Ke-78 Bhayangkara

Megapolitan
Tinjau Pasar Sembako Murah di Johar Baru Bareng Heru Budi, Wali Kota Jakpus: Untuk Kendalikan Inflasi

Tinjau Pasar Sembako Murah di Johar Baru Bareng Heru Budi, Wali Kota Jakpus: Untuk Kendalikan Inflasi

Megapolitan
Satgas Pemberantasan Judi 'Online' Diharap Tak Mempan Disuap

Satgas Pemberantasan Judi "Online" Diharap Tak Mempan Disuap

Megapolitan
Pemkot Jakpus Juga Ikut Pantau Jukir Liar imbas Kasus Pungli di Masjid Istiqlal

Pemkot Jakpus Juga Ikut Pantau Jukir Liar imbas Kasus Pungli di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Wali Kota Jakpus Janji Tindak Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Wali Kota Jakpus Janji Tindak Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
Bocah Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan Tol Cijago, Diduga Korban Tabrak Lari

Bocah Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan Tol Cijago, Diduga Korban Tabrak Lari

Megapolitan
Daftar Halte Transjakarta di Senayan yang Berubah Nama Mulai 10 Juli 2024

Daftar Halte Transjakarta di Senayan yang Berubah Nama Mulai 10 Juli 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com