Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokumen yang Hilang Milik Korban Banjir Akan Diganti

Kompas.com - 17/02/2015, 15:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Banjir yang melanda Jakarta selama lima hari lalu tidak hanya menimbulkan kerugian material dan korban jiwa. Hal ini termasuk dokumen penting milik warga, seperti kartu tanda penduduk (KTP), kartu keluarga (KK), dan akta kelahiran yang rusak atau hilang akibat terendam dan hanyut terbawa arus banjir.

Untuk membantu meringankan penderitaan warga korban banjir, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dinas Dukcapil) DKI Jakarta siap melakukan layanan administrasi ‎kependudukan (adminduk) bagi korban banjir di Ibu Kota dengan sistem jemput bola.

Dokumen yang rusak atau hilang akan diganti, dan warga tidak dipungut biaya alias gratis. Layanan‎ adminduk itu rencananya akan digelar di rumah susun (rusun) dan wilayah terdampak banjir.

"Ini secara otomatis, kita akan jalan memberikan pelayanan untuk korban banjir, dikaitkan dengan KTP Mobile," kata Edison Sianturi, Kepala Disdukcapil DKI Jakarta, di Balai Kota, Selasa (17/2/2015).

Edison mengatakan, sebelum menggelar layanan adminduk bagi korban banjir, pihaknya harus lebih dahulu melakukan survei ke wilayah-wilayah yang terdampak banjir. Setelah itu, pelayanan akan dilangsungkan ke wilayah permukiman masyarakat.

‎"Konsentrasi kita ke rusun-rusun dan daerah banjir. Pola pelayanannya, kita akan datangi RW-RW pascabanjir nanti," terangnya.

Menurut Edison, pelayanan adminduk bagi korban banjir ini biasanya baru digelar 14 hari pascabanjir. Sebab, saat ini, masyarakat yang terdampak banjir masih berkonsentrasi membersihkan rumah dan mengurus harta benda mereka.

"Kalau sudah 14 hari pascabanjir, baru kita masuk. Kita mesti lihat dulu karena sekarang ini masyarakat masih konsentrasi untuk pembersihan rumah dulu," ungkapnya.

Namun, sampai kini, pihaknya belum menerima laporan kehilangan‎ surat-surat ataupun dokumen kependudukan dari warga korban banjir. Maka dari itu, pihaknya menilai layanan adminduk ke wilayah permukiman warga sementara ini masih belum perlu dilakukan.

"‎Belum ada warga di daerah banjir yang melapor kehilangan. Apalagi banjir tahun ini tidak separah tahun lalu, jadi mungkin memang tidak warga yang kehilangan," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Kakak-Adik di Jaktim Rencanakan Pembunuhan Pedagang Perabot

Polisi: Kakak-Adik di Jaktim Rencanakan Pembunuhan Pedagang Perabot

Megapolitan
Suami Bakar Istri di Tangerang, Adik Pelaku dan Tetangga Sempat Mencegah

Suami Bakar Istri di Tangerang, Adik Pelaku dan Tetangga Sempat Mencegah

Megapolitan
Heru Budi Kembalikan Pencari Suaka di Depan Kantor UNHCR ke Tempat yang Layak

Heru Budi Kembalikan Pencari Suaka di Depan Kantor UNHCR ke Tempat yang Layak

Megapolitan
Dishub Jaksel Terus Tertibkan Jukir Liar di Minimarket

Dishub Jaksel Terus Tertibkan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Enam Kios di Belakang Terminal Kampung Rambutan Terbakar, Diduga akibat Kebocoran Gas

Enam Kios di Belakang Terminal Kampung Rambutan Terbakar, Diduga akibat Kebocoran Gas

Megapolitan
Meski Sulit Cari Uang, Sopir Bajaj di Grogol Percaya Pendidikan Investasi Terbaik untuk Anak

Meski Sulit Cari Uang, Sopir Bajaj di Grogol Percaya Pendidikan Investasi Terbaik untuk Anak

Megapolitan
Motif Putri Kedua Pedagang Perabot di Jaktim Bunuh Ayahnya Sendiri, Sering Dipukuli dan Tak Diberi Makan

Motif Putri Kedua Pedagang Perabot di Jaktim Bunuh Ayahnya Sendiri, Sering Dipukuli dan Tak Diberi Makan

Megapolitan
Bawaslu DKI Mulai Petakan Kerawanan Pilkada Jakarta 2024

Bawaslu DKI Mulai Petakan Kerawanan Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
16 Bangunan Terdampak Kebakaran di Kampung Bali Tanah Abang, Sebagian Korban Cari Kontrakan

16 Bangunan Terdampak Kebakaran di Kampung Bali Tanah Abang, Sebagian Korban Cari Kontrakan

Megapolitan
840 Petugas Bersihkan Monas Usai Perayaan HUT Bhayangkara

840 Petugas Bersihkan Monas Usai Perayaan HUT Bhayangkara

Megapolitan
Kini Bajaj Tak Lagi Eksis, Sopirnya Makin Susah Cari Rupiah...

Kini Bajaj Tak Lagi Eksis, Sopirnya Makin Susah Cari Rupiah...

Megapolitan
Cara Panji Bangkit dari Keterpurukan Setelah Ditinggal Sang Ayah Selamanya

Cara Panji Bangkit dari Keterpurukan Setelah Ditinggal Sang Ayah Selamanya

Megapolitan
Heru Budi: Saat Ini 57,58 Persen Pegawai Pemprov DKI adalah Perempuan

Heru Budi: Saat Ini 57,58 Persen Pegawai Pemprov DKI adalah Perempuan

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Cilincing, Sopir Diduga Hilang Kendali

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Cilincing, Sopir Diduga Hilang Kendali

Megapolitan
Dishub DKI Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas Imbas Proyek JSDP PUPR di Jakpus

Dishub DKI Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas Imbas Proyek JSDP PUPR di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com