Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Angka Pengangguran Lewat "Job Fair"

Kompas.com - 20/02/2015, 22:40 WIB
Tara Marchelin Tamaela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Para pencari kerja di Jakarta Selatan dinilai selektif dalam memilih pekerjaan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya para pencari kerja yang tidak mengambil tawaran kerja dari Suku Dinas Jakarta Selatan.

"Kadang-kadang para pencari kerja itu mencari berdasarkan apa yang diinginkannya. Begitu ada penawaran kerja lain yang lebih baik, keluar lagi. Itu kendala yang selalu dikeluhkan perusahaan," kata Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Selatan, Washington Siagian, Jumat (20/2/2015).

Kepada Kompas.com, Washington menuturkan bahwa Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi memfasilitasi para pencari kerja melalui job fair dan penempatan kerja di perusahaan. Upaya inilah yang memengaruhi penurunan jumlah pengangguran di Jakarta Selatan. [Baca: Kurangi Pengangguran, Perusahaan dan Pekerja Harus Jaga Hubungan]

"Kenapa bisa turun? Karena kita genjot melalui job fair. Kemudian kita juga melakukan penempatan langsung pada perusahaan yang membutuhkan pencari kerja," ucap Washington.

Namun, Washington sering menemukan pencari kerja yang telah lolos seleksi dan menandatangani kontrak, tetapi tidak hadir saat harus bekerja.

Menurut Washington, ini mungkin saja dikarenakan pencari kerja mendapatkan tawaran kerja yang lebih baik di tempat lain.

"Pada saat orang sudah lolos interview, sudah tanda tangan kontrak, waktu mau masuk kerja enggak datang. Mungkin sudah dapat tawaran yang lebih bagus, banyak kita alami itu," ucap Washington.

Dia menambahkan bahwa fenomena tersebut bukan kesalahan pihak pemerintah maupun perusahaan, melainkan kembali ke pilihan masing-masing pencari kerja.

"Yang salah siapa? Enggak bisa kita bilang salah kita, bukan salah perusahaan juga. Kembali lagi ke SDM kita," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com