Rudi mengungkapkan, pada Oktober 2014 lalu, para kepala sekolah dikumpulkan di Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat. "Pada bulan Oktober dikumpulkan dan dipresentasikan tentang kegunaan daru UPS tersebut. Setelah itu kita mengirimkan surat pengajuan,"ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (27/2/2015).
Rudi mengatakan pihaknya tidak pernah mengajukan pengadaan UPS, tetapi ditawari oleh Suku Dinas. "Kita tidak mengajukan, kalau ditawari dan dirasa ada manfaatnya ya kita ambil saja," katanya. [Baca: Hasil Penyelidikan Ahok, 49 Sekolah Terima UPS Anggaran "Siluman"]
UPS menurut Rudi sangat bermanfaat jika sekolah mengalami pemadaman listrik. "Kalau mati lampu itu repot, apa lagi jika sedang ujian. Dan di sini kegiatan belajar pasti menggunakan listrik. Semua kelas pakai AC dan ada proyektor, kalau listrik mati terganggu, dengan UPS ini sangat membantu," ujarnya.
Namun menurut Rudi sekolah belum merasakan manfaat UPS ini sebab belum pernah mengalami pemadaman listrik. "Tetapi kan listrik belum mati, katanya sih bisa menyala sampai 9 jam," ujar dia.
Rudi mengatakan tidak tahu menahu soal anggaran UPS, sebab pihak sekolah sudah menerima jadi. "Kita menerima jadi. Sekolah hanya menerima surat serah terima barang dari PT Ladita Berdika Karya," ujarnya.
Sebelum UPS dikirim, dibangun dahulu ruangan tempat menyimpan UPS barulah setelah selesai pada tanggal 7 Januari 2015 UPS tersebut resmi dipasang di SMA 68 Jakarta.
Adapun perangkat UPS yang diterima SMAN 68 Jakarta yaitu satu perangkat power supply 120 KVA dengan merek Philothea/120k33, 384 pcs baterai dengan merek Philothea/2dc500, 8 unit rak dengab merk Philithea/ c/12dc200, seluruh perangkat tersebut dipasang diruangan berac dengan ukuran 2X5 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.