Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Besar Wisma Kosgoro Gunakan Material Kaca

Kompas.com - 10/03/2015, 14:14 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas engineering Wisma Kosgoro, Agus Dwi (40), menuturkan bahwa material yang paling banyak terbakar di gedung tersebut adalah kaca. Hal tersebut disebabkan dominannya penggunaan kaca pada gedung yang dikatakan sudah tua itu.

"Banyak kaca dan lempengan kaca. Gedung ini (sebagian besar) terbuat dari kaca," kata Agus kepada Kompas.com, Selasa (10/3/2015).

Saat kebakaran terjadi, bagian yang paling banyak terkena api adalah sisi atau wing Biliton. Istilah wing digunakan untuk menyebutkan sisi gedung, dalam hal ini, sisi gedung yang menghadap ke Jalan Biliton, tepat di belakang Jalan MH Thamrin.

"Wing Biliton itu kebakaran pas sore hari kemarin, munculnya api dari sana. Baru subuh ke pagi yang kebakaran lagi itu kena wing Thamrin," kata Agus.

Api yang membakar lantai 16 sampai 20 gedung tersebut hanya menghanguskan tiga dari empat sisi gedung. Untuk sisi gedung yang menghadap ke gedung Sinar Mas Land Tower 1 tidak terbakar.

Hanya ada beberapa kaca yang pecah, dampak dari proses pemadaman oleh petugas pemadam kebakaran (damkar) hingga pagi tadi.

Saat kebakaran semalam pun, menurut Agus dan petugas engineering lainnya, api terlihat mencuat dari pinggir gedung alias jendela sehingga api bisa dilihat dengan jelas.

Api yang bertahan di bagian pinggir gedung ditambah dengan embusan angin yang cukup kencang membuat api menyambar bagian lainnya sampai lantai 16 ke atas habis terbakar.

Penuturan Agus dikuatkan dengan puing-puing gedung yang terbakar dan jatuh di sekitar Wisma Kosgoro.

Pantauan Kompas.com di lokasi, sebagian besar puing adalah kaca. Sebagian puing kaca tersebut terlihat sudah menghitam, sebagian lagi masih berbentuk potongan-potongan kaca yang bervariasi bentuknya.

Sejak pukul 10.30 WIB sampai 13.55 WIB, pecahan kaca dan material lainnya yang telah menjadi debu masih berjatuhan di sekitar gedung.

Petugas damkar bersama personel polisi telah membatasi ruang gerak masyarakat, terutama mereka yang terbiasa berjalan kaki melintasi Wisma Kosgoro. Bagian depan gedung dibatasi dengan pembatas beton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com