Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurir Jadikan Makam San Diego Hills Lokasi Transaksi 25 Kg Sabu

Kompas.com - 20/03/2015, 18:08 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua kurir narkoba dibekuk aparat Badan Narkotika Nasional (BNN) di area pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat, Kamis (19/3/2015). Keduanya tertangkap sedang melakukan transaksi narkoba.

Direktur Narkotika BNN Sugiyo mengungkapkan, kasus ini berawal dari penyelidikan BNN tentang adanya rencana transaksi mencurigakan di daerah Karawang. Transaksi itu hendak dilakukan seorang kurir berinisial AP.

Dari informasi ini, petugas membuntuti AP di Pluit. Ternyata AP bergerak ke arah Tanah Abang. AP yang mengendari Suzuki Carry kemudian menghampiri mobil Nissan yang sedang diparkir.

AP terlihat memindahkan koper dari mobil Nissan itu ke dalam Carry yang dia kendarai. Selanjutnya, AP bergerak ke Karawang dengan didampingi dua mobil lain, yakni Toyota Avanza dan Honda Jazz.

Mobil ini tiba di daerah Karawang pada sore harinya. Setelah sampai di Karawang, mereka mengarah ke tempat makam, San Diego Hills.

"Ketiga mobil ini berhenti di area pemakaman San Diego Hills, Karawang, lalu penumpang mobil Honda Jazz, yakni HU, keluar dan menghampiri AP untuk mengambil koper," kata Sugiyo di BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (20/3/2015).

Petugas BNN yang telah membuntuti lantas melakukan penyergapan. BNN dapat menangkap AP dan HU bersama tas koper yang berisi 25 kilogram sabu. Aksi ini membuat penumpang dua mobil lainnya tancap gas.

"Pelaku lain yang berada di dalam mobil Avanza dan Jazz melarikan diri," ujar Sugiyo. Aparat BNN kemudian melakukan pengejaran karena di dalam mobil Avanza dan Jazz itu diduga ada pengendali jaringan atau pemilik 25 kg sabu tadi.

Namun, pelaku sempat melawan petugas dalam aksi pengejaran. "Terjadi perlawanan serius dari pelaku. Letusan senjata sempat terjadi dalam pengejaran petugas BNN dan pelaku," ujar Sugiyo.

Dua mobil itu pun lolos. Belum diketahui, ke mana pelaku melarikan diri. "Saat ini, tim masih dalam pengejaran untuk membekuk pemilik barang," ucap dia.

Menurut dia, jaringan ini diduga masih satu rentetan dengan jaringan sabu yang diungkap BNN kemarin. Saat itu, BBN menangkap seorang warga Pakistan di kawasan Penjagalan, Jakarta Utara, yang menyembunyikan sabu di dalam kemasan teh dan menyimpannya lagi di kardus berisi ikan asin.

Kedua kurir tersebut terancam dengan Pasal 114 ayat 2, Pasal 112 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman pidana mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com