Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Programnya Terhambat APBD, Kepala Dinas Ini Ajak Pengusaha "Nyumbang"

Kompas.com - 26/03/2015, 14:54 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Perindustrian dan Energi DKI Haris Pindratno mengaku tidak ingin mengandalkan dana dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI untuk menjalankan programnya. APBD DKI masih belum disahkan sehingga Jakarta belum memiliki anggaran baru untuk melaksanakan kegiatan dan berbagai program di tahun ini.

"Kalau mengandalkan APBD enggak maju-maju. Coba ditulis di koran, yang orang kaya raya itu coba peduli gitu loh. Cobalah menyumbang untuk program-program kayak gini daripada duitnya ke mana-mana," kata Haris di Balai Kota, Kamis (26/3/2015).

Haris menjelaskan, saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah gencar membuat energi alternatif.

Energi tersebut bertujuan untuk mengganti suplai listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) sehingga jika sewaktu-waktu listrik dari PLN mati, masih ada suplai energi.

Dalam proyek itu, Pemprov DKI bekerja sama dengan Dewan Energi Nasional (DEN). DEN berperan sebagai konsultan yang membahas teknologi energi alternatif atau terbarukan yang bisa diterapkan di Jakarta.

Rencananya, energi alternatif yang akan dipakai adalah tenaga surya. Energi surya ini sendiri sudah dipasang di beberapa sekolah di Jakarta.

"DKI sudah mulai. Di SMP-SMP sudah kami pasang PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) sekaligus mengedukasi supaya anak-anak tahu energi sumbernya tidak harus dari PLN," kata Haris.

PLTS itu baru ada dua di Jakarta karena harganya yang cukup mahal. Untuk hal itu, Haris menyambut baik jika ada yang ingin menyumbang dana maupun sarana untuk program tersebut.

Salah satu tujuan praktis yang ingin dicapai adalah lampu jalan dan lampu kota tidak mati lagi. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengemukakan bahwa target lampu jalan tidak mati lagi adalah setelah tahun 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com