Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Brigadir S sampai Diborgol di Dekat Tiang Bendera

Kompas.com - 30/03/2015, 19:38 WIB
Ai Chintia Ratnawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polisi Sektor Metro Gambir Ajun Komisaris Susatyo Purnomo Condro menjelaskan kronologi pemeriksaan terhadap Brigadir S. Menurut Susatyo, Polsek Gambir sering melakukan pemeriksaan rutin narkoba terhadap para anggotanya.

Kamis (26/3/2015) malam, Polsek Gambir melakukan tes narkoba terhadap para anggotanya. Empat anggota dinyatakan negatif, tetapi ketika akan melakukan pemeriksaan terhadap Brigadir S, dia melawan dan berusaha melarikan diri.

"Dia melarikan diri saat akan dilakukan pengambilan sampel darah, dia juga melawan saat akan dimasukkan ke ruangan khusus," kata Susatyo, Senin (30/3/2015).

Sementara hasil tes darahnya juga positif. "Mau dibawa enggak mau, malah melawan, wajar dilakukan pemborgolan untuk menjaga," ucap Susatyo. [Baca: Positif Gunakan Narkoba, Oknum Polisi Diikat di Tiang Bendera Mapolsek Gambir]

Setelah diketahui hasilnya positif, maka dilakukan penyelidikan. Namun, Brigadir S melawan saat akan dimasukkan ke ruangan khusus. "Setelah dinyatakan positif, kita melakukan penyelidikan kepada Brigadir S," ucapnya. [Baca: Anggota Polsek Gambir yang Diikat di Tiang Bendera Akan Direhabilitasi]

Dia juga menyangkal bahwa Brigadir S diborgol ke tiang bendera. Menurut dia, Brigadir S hanya diborgol tangannya dan saat itu sedang bersandar ke tiang bendera.

"Enggak diborgol ke tiang bendera, dia hanya nyender dan istirahat saja. Enggak lama, cuma satu jam. Habis itu masuk lagi ke ruangan khusus," katanya.

Saat ini Brigadir S diserahkan ke Polres Jakarta Pusat untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com