Ongen mengatakan dia harus melakukan rapat terlebih dahulu dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura. Meski merupakan ketua fraksi, Ongen mengaku tidak boleh sewenang-wenang dalam menentukan sikap fraksi.
"Saya kan punya partai, maka harus rapat dulu. Mengambil kebijakan yang strategis itu harus dari rapat partai. Saya kan ketua partai. Jadi jangan serta merta dan sewenang-wenangnya, enggak boleh dong," ujar Ongen di Gedung DPRD DKI, Kamis (9/4/2015).
Ongen berpendapat keputusan untuk melanjutkan proses HMP merupakan keputusan besar. Keputusan itu harus disimpulkan bersama-sama.
Dia tidak ingin ada ketidakkompakan antara dia sebagai ketua fraksi dengan anggota fraksi di kemudian hari. Rapat yang dilakukan bersama DPD Partai Hanura nanti untuk mencegah hal-hal tersebut.
Ongen juga mengaku tidak mau salah langkah. Dia dan partainya ingin memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jika HMP ditempuh atau tidak. Sehingga, hasil akhir dari keputusan tersebut dapat sesuai dengan keinginannya.
"Kalau saya orangnya kalau mau bertarung, enggak mau kalah. Itu prinsip saya, saya enggak mau kalah bertarung," ujar Ongen.
Sebagai informasi, beberapa fraksi di DPRD DKI sudah bulat menyatakan sikapnya terhadap HMP. Fraksi Partai Gerindra dan Fraksi PPP DPRD DKI Jakarta menyatakan mendukung digulirkannya hak menyatakan pendapat (HMP) Ahok, sapaan Basuki.
Kedua fraksi tersebut merupakan fraksi dua wakil ketua DPRD DKI yaitu Mohamad Taufik dan Lulung. Sementara itu, dua fraksi sudah menyatakan penolakan terhadap HMP.
Dua fraksi tersebut adalah Fraksi Partai Nasdem dan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. Beberapa fraksi lain masih belum menentukan sikap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.