Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Disindir Saat Musrenbang, Wakil Ketua DPRD Sebut Ahok Sindir Diri Sendiri

Kompas.com - 10/04/2015, 17:25 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik mengetahui sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang kerap menyindir DPRD tiap kali melakukan kunjungan ataupun musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang). Akan tetapi, Taufik mengaku tidak ingin mengambil pusing hal tersebut.

"Ya sudahlah enggak apa-apa. Emang dia orangnya begitu. Mau diapain lagi," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI, Jumat (10/4/2015).

Salah satu sindiran yang paling akhir dilakukan Basuki adalah ketika dia blusukan ke Kali Mookervart, Cengkareng, Jakarta Barat. Ketika itu, Basuki menyindir kelakuan oknum DPRD DKI yang mengusulkan pembelian perangkat uninterruptible power supply (UPS) hingga Rp 1,2 triliun.

Basuki saat itu meminta Kepala Dinas Tata Air Agus Priyono untuk mempercepat pembebasan lahan program Kanal Banjir Barat (KBB).

"Bayar saja gelondongan, Pak. Ini kita perlu banyak pembebasan lahan, DKI punya banyak uang kok. Daripada uangnya buat beli UPS Rp 1-2 triliun, mending buat pembebasan lahan," kata Basuki kepada Agus.

Setelah sindiran tersebut, anggota Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta Khotibi Achyar tiba-tiba hadir. [Baca: Ahok Sindir Anggota DPRD Saat "Blusukan", Tiba-tiba Beceng Muncul]

Beberapa sindiran lainnya juga dilontarkan ketika Basuki melakukan musrenbang. Dia kerap membahas perihal UPS di depan peserta musrenbang.

Padahal, perwakilan DPRD dipastikan selalu hadir dalam musrenbang tersebut. Taufik pun balik berkomentar bahwa sikap yang dilakukan Basuki seakan-akan menyindir diri sendiri.

Taufik meminta Basuki mengingat siapa yang saat ini sudah dinyatakan bersalah dalam kasus UPS tersebut. Taufik mengatakan, orang yang terkena kasus justru pihak eksekutif, yaitu Alex Usman.

"Lagian UPS yang kena siapa? Eksekutif kan? Ya udah orang yang kena eksekutif. Anak buahnya dia juga. Menyindir diri sendiri dong," ujar Taufik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com