Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Kepala SMAN 3 Setiabudi soal Tiga Pelanggarannya

Kompas.com - 20/04/2015, 15:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat "keluyuran" ketika ujian nasional (UN) berlangsung beberapa waktu lalu, Kepala SMA Negeri 3 Setiabudi, Jakarta Selatan, Retno Listyarti, disebut melakukan sejumlah pelanggaran.

Pelanggaran-pelanggaran itu antara lain tidak mengenakan seragam, dianggap meninggalkan tugas, dan dinilai lebih sibuk mengurus organisasi.

Apa tanggapannya mengenai hal tersebut?

Retno mengakui, pada hari kejadian, ia mengenakan blazer. Ia menjelaskan, berdasarkan hasil rapat, guru-guru SMAN 3 bersepakat mengenakan baju biru seragam sekolah pada UN hari pertama, blazer pada hari kedua, dan batik pada hari ketiga.

"Jadi, tiga hari UN itu, kami punya kesepakatan di rapat panitia untuk pakai pakaian itu. Itu keputusan rapat di SMAN 3. Jadi, kami pakai itu secara sopan," kata Retno kepada Kompas.com, di SMA Negeri 3, Jakarta Selatan, Senin (20/4/2015).

Retno mengakui, pemakaian seragam memang sudah diatur dalam peraturan gubernur (pergub). Namun, ia merasa heran jika karena itu ia akan dipecat. Sebab, pelanggaran atas peraturan itu hanya dikenai sanksi teguran secara lisan untuk pelanggaran pertama dan teguran tertulis untuk pelanggaran kedua.

Retno menambahkan, guru-guru SMAN 3 juga melakukan hal yang sama. "Masa gara-gara enggak pakai seragam orang mau dipecat," ujar Retno.

Soal pelanggaran kedua, Retno mengaku tidak paham mengenai definisi meninggalkan tugas seperti yang dituduhkan. Ia mengatakan, jika merujuk pada peraturan gubernur tentang tunjangan kinerja daerah (TKD), meninggalkan tugas berarti "tanpa keterangan" dan "seharian". Hukumannya adalah pemotongan TKD sebanyak 5 persen.

"Nah, pada waktu itu, saya kan enggak seharian juga. Saya cuma meninggalkan di sini itu 60 menit. Kalau dianggap saya melalaikan, ini misalnya saja seharian, maka kena yang tadi (pemotongan TKD)," ujar Retno.

Mengenai tudingan ia lebih mementingkan organisasi, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) ini justru meminta bukti. Sebab, lanjut Retno, tudingan itu tidak tepat bila yang dilihat adalah wawancaranya dengan media. Ia beralasan, wawancara itu dilakukannya di luar jam sekolah atau jam kerja.

"Wawancara dengan televisi rata-rata malam. Nanti malam saja saya ada wawancara dengan televisi, apakah di sisa waktu saya enggak boleh mengerjakan yang lain," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com