Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Sampah di Rusun Marunda, UPRS Salahkan Warga

Kompas.com - 22/04/2015, 17:05 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Unit Pengelola Rumah Susun Sewa Sederhana (UPRS) Wilayah 1 Dinas Perumahan dan Gedung DKI Jakarta menilai, kesadaran warga terhadap kebersihan di Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara (Jakut) rendah.

Kepala UPRS I DKI, Marwiyati, mengatakan, sampah terlihat menumpuk di rusun tersebut. Para warga rusun kerap membuang sampah tidak pada tempatnya.

"Iya, kita akan evaluasi lagi. Selain petugas kita juga akan sosialisasikan ke warga agar tertib membuang sampah dan menjaga kebersihan," ungkap Marwiyati, Rabu (22/4/2015).

Penyebabnya, kata Marwiyati, warga tidak mempunyai rasa memiliki terhadap rusun tersebut. Padahal, mereka seharusnya bertanggung jawab atas lingkungan rusun.

Pada kesempatan itu, Marwiyati mengakui bahwa pihaknya tidak memiliki sumber daya manusia (SDM) di bidang kebersihan yang memadai. Saat ini, jumlah petugas kebersihan hanya berjumlah 20 orang.

Sementara itu, Kepala seksi (Kasie) Kebersihan Kecamatan  Cilincing, Sutarsa tidak bertanggungjawab dengan kebersihan di rusun tersebut. Menurutnya, pihak Sudin Kebersihan Jakut hanya  menangani masalah pengangkutan sampah di 10 blok di kluster B yang mencapai enam ton perhari.

"Sudin Kebersihan Jakut, hanya sebatas membuang sampah ke Bantar Gebang," timpal Sutarsa.  
Sebelumnya, Wali Kota Jakut, Rustam Effendi, mengkritik pengelola kebersihan rusun Marunda, Haposan Pangaribuan, saat inspeksi mendadak di sana, Rabu siang. Haposan dianggap tidak becus dalam menjaga kebersihan sampah di rusun percontohan tersebut. 

Selain Haposan dan Sutarsa, dalam sidak tersebut, Wali Kota juga didampingi Asisten Ekonomi Toni Sukanda, Camat Cilincing, Wawan Budi Rohman, dan Lurah Marunda Ali Mudasir.

"Ternyata, masih ada sampah berserakan di parkiran, sudut-sudut rusun dan taman. Permasalahan sampah, bisa menjadi sumber penyakit bagi warga bila tidak dikelola dengan benar," demikian Rustam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Bahagianya Klautidus Terima Kaki Palsu dari Kemensos, Kini Bisa Kembali Jadi Petani

Megapolitan
Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Bus Wisata Ukuran Besar Bisa Parkir di Stasiun Gambir, tapi Lahannya Terbatas

Megapolitan
Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Mertua Korban Penganiayaan Menantu di Jakbar Gugat Kapolri-Kapolda ke Pengadilan

Megapolitan
Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Parpol Lain Dinilai Sulit Dukung Anies-Sohibul, PKS Bisa Ditinggal Calon Mitra Koalisi

Megapolitan
Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Selebgram Bogor yang Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online Berstatus Mahasiswa

Megapolitan
Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Persiapan Pilkada Jakarta 2024, Bawaslu DKI: Ada Beberapa Apartemen Menolak Coklit

Megapolitan
Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Petugas Parkir di Stasiun Gambir Mengaku Sering Lihat Bus Wisata Diadang Preman

Megapolitan
PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

PKS Batal Usung Sohibul Iman Jadi Cagub pada Pilkada Jakarta, Pengamat: Dia Sulit Bersaing dengan Nama Besar

Megapolitan
Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Berangkat dari Roxy Jakpus, Pengemudi Ojol Ngamuk di Depok Gara-gara Sulit Temukan Alamat

Megapolitan
Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Selebgram di Bogor Digaji Rp 5,5 Juta Per Bulan untuk Promosikan Situs Judi Online

Megapolitan
Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Kecewanya Helmi, Anaknya Gagal Lolos PPDB SMP Negeri karena Umur Melebihi Batas

Megapolitan
Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Menteri Sosial Serahkan Bansos untuk Warga Kepulauan Tanimbar Maluku

Megapolitan
Cerita 'Single Mom' Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Cerita "Single Mom" Sulit Daftarkan Anak PPDB Online

Megapolitan
Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Sohibul Batal Dicalonkan Gubernur tapi Jadi Cawagub, PKS Dinilai Pertimbangkan Elektabilitas

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi 'Online'

Polresta Bogor Tangkap Selebgram yang Promosikan Judi "Online"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com