Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komplotan Bajing Loncat yang Tewas Ditembak adalah Seorang Residivis

Kompas.com - 14/05/2015, 15:12 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — JY, salah satu dari tiga orang anggota kelompok bajing loncat di kawasan Pasar Pagi Asemka, Jakarta Barat, tewas ditembak setelah sebelumnya melawan polisi saat ditangkap, Kamis (14/5/2015) pagi. JY merupakan seorang yang dianggap cukup berbahaya dari anggota lain yang ada di kelompok itu.

"Pelaku yang meninggal dunia adalah seorang residivis. Keberadaannya cukup berbahaya karena berkali-kali melakukan kejahatan serupa," kata Kapolsek Tambora Komisaris Wirdhanto Hadicaksono, Kamis siang.

Wirdhanto bersama anggota Polsek Tambora mendapatkan laporan bahwa JY dan satu pelaku lainnya, CF, berada di daerah Pejagalan. Setibanya di lokasi, polisi memperingatkan kedua pelaku agar tidak melarikan diri, tetapi peringatan itu tidak digubris.

Bahkan, ketika polisi mengeluarkan tembakan peringatan, mereka tetap berupaya untuk kabur sehingga polisi memutuskan untuk menembak para pelaku guna melumpuhkan mereka.

CF tertembak di bagian kaki, sedangkan JY sendiri terkena tembakan di bagian punggung. JY pun tewas seketika di tempat kejadian.

Jenazah JY sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diperiksa lebih lanjut. [Baca: Komplotan Bajing Loncat yang Ditangkap Beraksi Hampir Setiap Hari di Pasar Pagi]

CF sendiri telah dibawa ke Polsek Tambora untuk dimintai keterangan dan kepentingan pemeriksaan lebih lanjut. JY, CF, dan pelaku lain yang sudah terlebih dahulu ditangkap, U, hampir setiap hari mencuri di Pasar Pagi Asemka.

Mereka menyasar mobil-mobil boks yang berisi muatan barang-barang elektronik. Dengan berbekal linggis dan kunci L, mereka melakukan aksinya dengan memanfaatkan keramaian dan kepadatan lalu lintas di sana.

Atas tindakannya, para pelaku dikenakan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pencurian dengan Pemberatan dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com