"Kalau sudah dibangun saya nanti pindahin semua. Cuma kan sekarang belum dibangun," kata An.
Penjelasan Lurah
Lurah Harapan Mulia Sudarmadi membantah menerima pungutan liar di Taman Harapan Mulia. Kendati demikian, ia mengetahui soal parkir dan bangunan liar yang berada di sana.
"Saya masuk ke sini (2013) itu sudah ada. Cuma saya sama sekali enggak terima uangnya," kata Sudarmadi saat ditemui di kantornya.
Saat masa pembangunan taman, Sudarmadi mengatakan sudah mengeluarkan surat edaran yang tujuannya mengimbau untuk tidak parkir mobil di taman lagi. Ia pun menyebut para warga sudah setuju.
"Dulu kan ada 70 mobil, sekarang tinggal lima mobil. Mereka bilang, Pak Lurah enggak usah turun, kita bakal keluar sendiri kalau taman ini mau dibangun semua," kata Sudarmadi.
Sayangnya, pagar taman tersebut tidak dipasang secara menyeluruh. Masih ada celah kosong yang akhirnya digunakan warga untuk mobil masuk dan parkir di dalam taman yang dibangun dengan biaya Rp 1,6 miliar itu.
"Saya heran dana Rp 1,6 miliar kok bikin pagarnya enggak semuanya ditutup. Jadi pada bisa masuk lagi," ucap Sudarmadi.
Dia berharap permasalahan ini bisa diselesaikan oleh Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat. Salah satunya dengan menambah pagar lagi sehingga tidak ada mobil lagi yang bisa masuk ke dalam taman.
"Kalau dibiarkan gitu siapa yang mau jagain. Seharusnya dipasang pagar mati biar enggak ada mobil masuk lagi," ucap Sudarmadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.