Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Pilih Dimaki Orang daripada Beli Bus Tiongkok

Kompas.com - 20/05/2015, 16:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kinerjanya bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat selama enam bulan ini belum optimal, terutama ihwal ketersediaan transportasi umum.

Pernyataan itu disampaikan untuk menjawab hasil survei tatap muka yang dilakukan Litbang Kompas terhadap 600 responden yang tersebar di lima wilayah Jakarta. [Baca: 6 Bulan Ahok-Djarot Kurang Memuaskan, tetapi Warga Menaruh Harapan Besar]

Warga Ibu Kota menilai belum banyak perbaikan dilakukan selama enam bulan pertama kepemimpinan Basuki-Djarot, terutama dalam hal transportasi umum dan keamanan. 

"Makanya saya bilang sisi transportasi umum pasti (warga) enggak puas. Kenapa? Karena kami kan gagal beli (bus), kalau saya ditanya, mau dimaki-maki orang Jakarta karena enggak ada bus atau beli bus lagi dari Tiongkok? Saya pilih dimaki orang, itu keputusannya," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (20/5/2015). 

Ahok, sapaan Basuki mengaku senang karena pihak-pihak yang bersikeras membeli bus asal Tiongkok yang kualitasnya tidak baik sudah mendekam di balik jeruji.

Pihak yang dimaksud Basuki adalah mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono dan mantan pejabat Dishub lainnya.

Saat pengadaan bus transjakarta tahun 2013 lalu, dia menginginkan warga DKI difasilitasi bus berkualitas baik.

"Dulu saya ngotot, kenapa ada Daewoo, Hino, merek-merek bus yang sudah bagus kok enggak dimenangkan tender gitu lho? Tetapi malah kami selalu menangkan merek-merek yang enggak jelas. Ya sudah kejadian kan semua barang bisa terbakar. Nah saya kalau cuma mau cari popularitas ya bisa, saya beli saja bus Tiongkok," kata Basuki. 

Namun, lanjut Basuki, ia lebih memilih untuk tidak terpilih di Pilkada 2017 daripada terpilih lagi menjadi Gubernur DKI dan memberi banyak bus berkualitas jelek kepada warga DKI.

Di sisi lain, Basuki memastikan Pemprov DKI akan kedatangan bus transjakarta bermerek Scania pada bulan Juni ini.

"Kalau ada Scania, Mercedes Benz, Hino atau Foton merek yang bagus dari China mau produksi bus, ya saya lebih baik menunggu mereka produksi bus. Walaupun dalam sebulan mereka mampunya produksi bus 20 unit 20 unit, enggak apa-apa, daripada beli barang enggak beres," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com