Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei, Publik DKI Beri Rapor Merah terhadap Kinerja Ahok-Djarot

Kompas.com - 16/06/2015, 17:20 WIB
Aldo Fenalosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Survei yang dilakukan Periskop Data menunjukkan bahwa kinerja Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bersama wakilnya Djarot Saiful Hidayat dinilai buruk oleh warga Ibu Kota. Penilaian itu dipaparkan oleh Periskop Data yang mengadakan survei pada 500 sampel responden warga Jakarta pada awal bulan Juni ini.

"Secara umum, kepuasan publik terhadap kinerja Ahok (Basuki) dan Djarot dan jajaran mereka di berbagai bidang masih di bawah rata-rata, di bawah 50 persen. Angka tingkat kepuasan itu merupakan rapor merah untuk mereka. Mereka perlu meningkatkan lagi kinerjanya," kata Direktur Eksekutif Periskop Data, Muhamad Yusuf Kosim, dalam peluncuran survei tersebut di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (16/6/2015) siang.

Dari berbagai bidang, titik terendah kepuasan warga terhadap kinerja Pemprov DKI adalah pada bidang ekonomi dan kesejahteraan.

Kemiskinan, harga sembako yang tidak terkendali, dan angka pengangguran yang masih banyak di Jakarta menjadi penyebab tidak puasnya masyarakat dengan kualitas Ibu Kota yang dipimpin Ahok.

Bidang politik di ranah pemerintahan DKI juga tidak lepas dari kecacatan dalam kacamata publik. [Baca: Pemprov DKI Diminta Segera Atasi Macet dan Banjir, Bukan Berpolemik dengan DPR]

Dia mengatakan, perseteruan Pemprov DKI di bawah Ahok dengan DPRD DKI Jakarta memengaruhi kepuasan masyarakat pada bidang politik pemerintahan.

"Hanya sekitar 31 persen responden yang puas terhadap kinerja Ahok-Djarot di bidang ekonomi. Bidang ini menjadi yang paling buruk dalam rapor merah mereka. Bidang politik juga cukup buruk dengan hanya 32 persen responden yang menyatakan kepuasannnya," ucap Yusuf.

Meski mendapat rapor merah, tidak semua nilai kinerja Ahok-Djarot dianggap jelek oleh warga. Kepuasan warga tergolong tinggi di bidang administrasi kependudukan.

Mayoritas responden puas dengan kinerja duet pemimpin ini dalam menata ulang manajemen administrasi yang biasanya menjadi momok bagi masyarakat.

Bidang pendidikan dan kesehatan juga mendapat penilaian positif oleh warga. "Ini tertinggi, 78,4 persen merasa puas dengan bidang administrasi kependudukan saat ini tidak lagi sulit, disusul oleh kesehatan 77 persen dan pendidikan 73,8 persen," ucap Yusuf.

Yusuf menilai Pemprov DKI harus terus fokus bekerja karena survei menunjukkan masih banyak hal yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat, apalagi Pemprov juga masih berpolemik dengan DPRD hingga saat ini.

"Kalau polemik itu menjadi positif untuk masyarakat DKI, ya bagus dong, tetapi jika polemik itu malah menurunkan kinerja, warga akan rugi. Maka, survei ini sebagai reminder untuk pemimpin Jakarta agar bekerja seperti seharusnya. Kinerja masih jelek kenapa banyak ributnya," kata Yusuf.

Survei Periskop Data dilakukan dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error plus-minus 4,4 persen dan tingkat kepercayaan survei 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Megapolitan
Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Megapolitan
Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Megapolitan
Warga Minta Heru Budi Cek Langsung ke Rusunawa Marunda yang Asetnya Dijarah Maling

Warga Minta Heru Budi Cek Langsung ke Rusunawa Marunda yang Asetnya Dijarah Maling

Megapolitan
Ketua Posko PPDB Wilayah 2 Jaksel: Kuota Diatur Kemendikbud, tapi Bisa Ditambah lewat Pergub

Ketua Posko PPDB Wilayah 2 Jaksel: Kuota Diatur Kemendikbud, tapi Bisa Ditambah lewat Pergub

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com