Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polsek Palmerah Selidiki Penyiraman Air Keras terhadap Fabioli de Oliviera

Kompas.com - 17/06/2015, 01:38 WIB
Windoro Adi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang remaja putri, Fabioli de Oliviera (17), disiram air keras oleh dua pria bersepeda motor. Hampir seluruh wajah dan tubuh bagian kanan Fabioli terluka. Pelaku diduga adalah orang suruhan N yang berseteru dengan Syuli Umboh, ibunda Fabioli.

Demikian diungkapkan korban dan ibundanya, Syuli Umboh (49), di Polsek Palmerah, Jakarta Barat (Jakbar), Selasa (16/6). Keduanya menunjukkan foto-foto bagian tubuh Fabioli yang terluka, termasuk kondisi gendang telinga kanannya yang pecah. Mereka datang ke Polsek Palmerah untuk menanyakan penanganan kasus yang sudah dilaporkan sejak Januari lalu.

Keduanya menjelaskan, peristiwa berawal ketika Fabioli bersama temannya, Adit (17), naik motor di sekitar Petamburan. Saat itu, kedua pelajar SMA Barunawati baru saja meninggalkan sekolah yang terletak tak jauh dari RS Pelni, Jakbar, Rabu (28/1) pukul 15.30.

Dari belakang, kedua pelajar itu diikuti dua pria bersepeda motor Honda Vario merah. Tak berapa lama, kedua pelaku memepet sepeda motor korban. Pria yang membonceng kemudian menyiram air keras di depan kantor Kelurahan Slipi.

"Air kerasnya ditempatkan di botol kecil bekas minuman penambah stamina yang dibungkus plastik. Saya kesakitan dan memeluk Adit," ungkap Fabioli. Ia tak bisa mengenali kedua pelaku karena memakai helm dan masker abu abu.

Fabioli lalu dibawa warga ke RS Pelni dan dirawat disana. "Gendang telinga saya berlubang karena siraman air keras. Separuh wajah saya rusak. Demikian pula tangan, pundak, dan paha saya" tutur Fabioli. Beruntung, berkat operasi plastik dan perawatan intensif selama dua pekan di RS Pelni, wajah Fabioli bisa kembali utuh seperti tampak Selasa siang itu.

"Yang belum pulih sampai sekarang pendengaran telinga kanan saya," kata Fabioli sambil menunjukkan bekas luka lebar di pundaknya.

Syuli menduga, kasus ini terkait pertengkaran Syuli dengan N. N adalah tetangga di Rusunami Petamburan. N secara ilegal mengadopsi anak bernama Ai, anak kembar ML (37). ML meninggal pada September 2010. Ia meninggalkan 12 anak kandung yang empat di antaranya adalah anak kembar. Ai dan Ca adalah satu pasangan kembar dari empat pasangan kembar ML.

Syuli bertengkar dengan N setelah N menuduh Syuli dan kakaknya, Ani (53) merebut Ai dari tangannya. Diketahui, keluarga besar ML akhirnya mempercayakan hak asuh Ai kepada Ani dan bukan kepada N.

Panit Reskrim Polsek Palmerah, Ipda Purwanta yang dikonfirmasi mengaku, polisi masih kesulitan menangkap pelakunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com