Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayar Rp 3 Juta Ikut Bazar Ramadhan Benhil, Pedagang Mengaku Tak Rugi

Kompas.com - 18/06/2015, 15:28 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdagang takjil atau jajanan berbuka puasa di Bazar Ramadhan Bendungan Hilir (Benhil) tidak gratis. Setiap pedagang dikenakan biaya retribusi Rp 2-3 juta rupiah, bahkan lebih untuk satu bulan.

Namun, para pedagang merasa biaya tersebut tidak membebani mereka. Sebab, dari tahun ke tahun, Bazar Ramadhan Benhil selalu dipadati pembeli.

"Saya sudah empat tahun dagang di sini. Alhamdulillah enggak pernah rugi. Jadi enggak apa-apa bayar segitu," ucap Leo (34) pedagang minuman sari keledai kepada Kompas.com, Kamis (18/4/2015).

Menurut Kartini (37), pedagang ayam bakar yang sudah enam tahun ikut serta di Bazar Ramadhan Benhil, setiap tahun biaya retribusi di sana mengalami sedikit kenaikan. Namun ia menilai itu wajar mengingat meningkatnya harga-harga kebutuhan.

Ia pun merasa diuntungkan dengan diadakannya bazar tersebut. Sehingga, ia juga tidak keberatan membayar retribusi.

"Keuntungan saya ya lumayan lah, dua sampai tiga kali lipat omzet pas dagang sehari-sehari," ujar warga Benhil ini.

Pengelola Bazar Ramadhan Benhil Sahril mengatakan, biaya retribusi dibayarkan langsung di muka sebelum para pedagang mulai membuka lapak. Biaya restribusi dibayarkan setelah pedagang mendapat izin untuk berjualan.

"Sudah dari dua bulan sebelumnya ada pendataan. Kebanyakan sih pedagang lama, jadi gampang datanya. Jumlahnya sekitar 80 pedagang," ujarnya.

Biaya retribusi tersebut, kata dia, digunakan untuk biaya tenda, keamanan, kebersihan, dan lain-lain.

Sahril mengatakan, petugas yang disediakan pengelola sekitar 30 orang, tugasnya sekaligus mengatur lalu lintas di Jalan Bendungan Hilir yang berpotensi menjadi lebih padat dengan adanya bazar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Megapolitan
Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com