Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI: Secara Fisik Kinerja Ahok Sudah Baik, tetapi...

Kompas.com - 23/06/2015, 16:23 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI dari Fraksi Partai Gerindra Sanusi menilai kinerja Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama memang menunjukkan keberhasilan jika dilihat dari segi pembangunan. Akan tetapi, sebenarnya kinerja Ahok (sapaan Basuki) belum baik karena serapan anggaran DKI yang masih rendah.

"Jadi gini, kalau kita bicara penilaian secara fisik bisa terlihat. Memang terlihat kali-kali sudah mulai baik. Terus kemudian sudah mulai merevitalisasi bantaran kali dengan rusun. Itu kalau secara fisik," ujar Sanusi di gedung DPRD DKI, Selasa (23/6/2015).

"Tetapi yang paling utama sebetulnya ukuran suksesnya sebuah daerah dinilai dari pencapaian atau penyerapan APBD. Kalau APBD-nya baik, berarti APBD terserap dengan baik, banyak yang terserap," kata Sanusi.

Menurut dia, jika APBD terserap dengan baik itu menunjukkan bahwa anggaran tersalurkan dengan baik ke masyarakat. Indikator keberhasilan seorang kepala daerah, menurut dia, dapat dilihat dari hal tersebut.

Pesatnya pembangunan bukan indikator utama dalam menilai keberhasilan seorang kepala daerah. Rendahnya serapan DKI saat ini justru menjadi tanda bahwa kinerja Ahok sebagai gubernur belum baik.

Sanusi pun berharap Pemerintah Provinsi DKI dapat memaksimalkan anggaran yang ada agar dapat terserap dengan baik.

"Kalau penyerapan baik, berarti perencanaannya baik, manajemennyapun baik. Kalau penyerapan baik, berarti belanja publiknya besar. Belanja publik besar berarti masyarakat terbantu karena itu trigger ekonomi buat kepentingan publik," ujar Sanusi.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa dirinya telah melakukan banyak pencapaian dari pertama kali menjabat sebagai Wakil Gubernur hingga HUT ke-488 DKI Jakarta.

"Sejauh ini, cukup baik menurut saya," kata Basuki di Lapangan Monas, Senin (22/6/2015).

Pencapaian itu, lanjut Basuki, diukur dari seberapa banyak warga bantaran kali maupun lahan negara yang berhasil direlokasi ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa).

Selain itu, berapa banyak bangunan liar yang berhasil dirobohkan untuk dijadikan jalan inspeksi serta normalisasi sungai. Jalan inspeksi yang semakin hari semakin bertambah jumlahnya juga menjadi tolak ukur pencapaian keberhasilan seorang gubernur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com