Langkah pertama yang akan dilakukan Uber adalah dengan menunjukkan keseriusan mereka bekerja sama dan taat dengan peraturan dan aturan main di Indonesia, khususnya di Jakarta.
"Uber mau patuh hukum di Indonesia. Kami sudah buka di 315 kota di seluruh dunia dan semuanya bayar pajak. Kami pastikan akan taat hukum. Semoga (Uber) Indonesia bisa seperti di Filipina," kata International Expansion at Uber Joshua Ho dalam sebuah acara diskusi di Kemanggisan, Jakarta Barat, Rabu (1/7/2015) malam.
Uber diklaim sukses besar di Filipina, dengan bekerja sama dengan pemerintah di sana mengembangkan inovasi melalui teknologi untuk meminimalisir kemacetan.
Awalnya mereka menganggap, Uber di Indonesia bisa sama seperti di Filipina. Namun kenyataannya, Uber terganjal masalah regulasi di Indonesia yang belum secara khusus mengatur tentang penggunaan teknologi serupa untuk transportasi umum.
Menurut Joshua, semua pemberitaan buruk tentang Uber di luar negeri tidak sepenuhnya benar. Joshua mengaku Uber lebih disenangi oleh banyak pihak, bahkan sampai muncul istilah bagi penumpang yang senang dengan jasa Uber dengan sebutan Uber Lovers.
Bicara tentang ekspansinya di Indonesia, Joshua menuturkan Uber serius mengembangkan bisnisnya di Indonesia karena pasarnya sangat berpotensi.
Uber menjual keamanan dan kenyamanan bagi penumpang melalui teknologi tracking via GPS yang mereka nilai belum ada pada taksi-taksi konvensional pada umumnya.
Untuk itu, mereka juga berjanji membuat badan hukum berbentuk PT dan CV dalam waktu dekat. Perwakilan Uber di Indonesia juga mengaku sudah berkonsultasi dengan pakar hukum untuk mempelajari regulasi yang ada di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.