Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Perang TNI AL Bisa Jadi Alternatif Angkut Motor ke Kampung Halaman

Kompas.com - 03/07/2015, 14:02 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mudik dengan sepeda motor masih menjadi favorit masyarakat. Namun, risikonya yang tinggi membuat cara mudik itu tidak lagi disarankan.

Oleh karena itu, banyak instansi yang menyediakan jasa pengangkutan bersama sepeda motor, termasuk Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) III Jakarta.

Asisten Operasi (Asops) Lantamal III Kolonel Pelaut Eko Wahjono mengatakan, Lantamal III menyediakan dua kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD), yaitu KRI Banda Aceh dan KRI Surabaya.

Kapal tersebut dapat mengangkut warga yang ingin mudik dari Jakarta ke Surabaya dan Semarang.

"Layanan mudik gratis ini adalah bentuk kerjasama TNI AL dan Dinas Perhubungan Laut Jakarta," ujar dia di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (3/7/2015).

Menurut dia, daya tampung masing-masing kapal kemampuannya bisa mencapai 1.500 penumpang dan 500 sampai 600 motor. Sehingga untuk total dua kapal penumpang yang bisa ditampung mencapai 3.000 orang.

Eko menjelaskan, jadwal keberangkatan KRI dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menuju Tanjung Perak Surabaya yakni pada 11 Juli 2015 dan kepulangan dengan rute sebaliknya pada 21 Juli 2015.

Kemudian, pemudik akan diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menuju Tanjung Emas Semarang dijadwalkan pada 13 Juli dan pulang pada 24 Juli 2015.

"Bagi warga yang mau mudik gratis menggunakan kapal laut, pendaftaran sudah dibuka di dua lokasi yakni Pelabuhan Tanjung Priok dan Komando Lintas Laut Militer TNI AL," ujarnya.

Ia menyatakan saat ini pendaftaran masih dibuka. Cara mendaftarnya langsung, tidak bisa online. Syaratnya yakni membawa fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB).

Ia mengungkapkan, fasilitas yang disediakan dalam kapal cukup lengkap, misalnya diberikan snack, makanan, dan minuman. TNI AL juga menyediakan kamar-kamar yang dapat digunakan untuk beristirahat.

Eko juga menjamin keamanan para pemudik dari tindak kriminal. Eko menjelaskan, perjalanan dari Jakarta menuju Semarang dengan kapal bisa memakan waktu sekitar 25 jam. Sedangkan yang menuju Surabaya mencapai 40 jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com