Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyiasati Kemacetan Saat Ramadhan di Koridor 6 Transjakarta...

Kompas.com - 09/07/2015, 20:42 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama bulan Ramadhan, terdapat perubahan jam sibuk di halte-halte transjakarta. Hal ini disebabkan oleh karyawan yang pulang lebih cepat selama bulan Ramadhan.

Biasanya, penumpang mulai ramai tiba di halte transjakarta sekitar pukul 17.00 WIB. Tetapi saat ini, halte sudah ramai sejak pukul 15.30 WIB. Hal ini ternyata berdampak pada transjakarta koridor 6 yaitu Dukuh Atas 2 - Ragunan.

Sebab pada pukul 15.00 WIB, bus-bus transjakarta memasuki waktu pengisian ulang bahan bakar gas mereka di Mampang.

"Satu bus biasanya waktu untuk isi bahan bakar sekitar 15 menit dan itu harus mengantre. Bayangkan, kalau di sana ada dua bus, berarti sopir harus menunggu bus antrean depan selesai mengisi bahan bakar selama 15 menit lalu menunggu 15 menit lagi untuk mengisi bahan bakar bus dia, berarti harus menunggu 30 menit. Bagaimana kalau jumlah bus yang mengantre ada 9?" ujar Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih di Jakarta, Kamis (9/7/2015).

Sebelum bulan Ramadhan, jadwal pengisian bahan bakar itu tidak terlalu berpengaruh. Akan tetapi pada bulan ini, jadwal tersebut berpengaruh besar.

Pada jam orang pulang bekerja, bus-bus menjadi tidak ada karena harus mengisi bahan bakar. Tidak hanya itu, kemacetan akibat antrean bus transjakarta di tempat pengisian bahan bakar pun menambah faktor kemacetan di koridor tersebut.

Apalagi, ada pembangunan flyover di Mampang yang turut andil dalam menambah kemacetan. Menangani hal tersebut, PT Transjakarta pun mencoba menyiasatinya dengan beberapa cara.

Cara tersebut mulai diterapkan hari ini. Tadi sore, tepat pada jam berbuka puasa, Kosasih mencoba menaiki bus transjakarta untuk membuktikan apakah strategi baru itu berhasil.

Kosasih menaiki bus transjakarta dari halte Dukuh Atas 2 dan turun di halte Kuningan Timur. Kosasih puas karena tidak ada penumpukan parah di halte-halte yang dilewati.

Jalur sebelum halte Kuningan Tinur yang memang halte transit relatif steril. Kosasih pun menyimpulkan strateginya berhasil.

"Saya enggak mungkin rekayasa ini karena jalur ini macet terkenal pol. Nah kita lihat orangnya enggak terlalu banyak di halte, berarti berhasil," ujar Kosasih.

Dilarang isi bahan bakar di Mampang

Kosasih mengatakan strategi yang dilakukan oleh PT Transjakarta sebenarnya sederhana. Mereka hanya memindahkan tempat mengisi bahan bakar gas yang semula di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Jalan Mampang menjadi di SPBG Jalan Pemuda.

Tidak semua bus dipindahkan tempat pengisian bahan bakarnya, melainkan hanya setengahnya saja.

"Awalnya mengisi di Mampang karena dekat, tetapi sekarang karena macet kita pindah di Pemuda," ujar Kosasih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Seekor Sapi Masuk ke Tol Jagorawi, Lalu Lintas Sempat Macet

Megapolitan
10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

10 Nama Usulan DPD PDI-P untuk Pilkada Jakarta: Anies, Ahok, dan Andika Perkasa

Megapolitan
Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com