Ia mengatakan, jauh sebelum menjamurnya bus-bus asal Tiongkok, peristiwa terbakarnya bus transjakarta sudah terjadi, bahkan terhadap bus-bus merek terkenal seperti Mercedes Benz, Hino, Daewoo, ataupun Doosan.
"Kalau sekarang kenapa identik sama bus-bus merek Tiongkok, itu karena populasinya lagi banyak aja. Tapi sebenarnya bukan karena mereknya, karena peristiwa terbakarnya bus terjadi di semua merek bus yang dipakai," kata dia dalam diskusi bertema "Save Transjakarta Busway" pada Kamis (9/7/2015).
Akbar menyebut ada dua faktor yang menjadi penyebab utama bus berlajur khusus itu menjadi mudah dilalap api, yakni beban kerja yang berat dan rancangan khusus. (Baca:Dua Faktor Ini Jadi Penyebab Bus Transjakarta Mudah Terbakar)
Terbakarnya bus transjakarta merupakan salah satu kejadian yang kerap terjadi di Ibu Kota. Bahkan setiap tahunnya selalu ada saja bus transjakarta yang terbakar saat tengah beroperasi melayani penumpang. Pada tahun ini saja, sudah dua kali kejadian serupa terulang. Masing-masing terjadi di koridor 9 tak jauh dari Halte Pancoran Barat pada 8 Maret, dan yang kedua di koridor 5 tak jauh dari Halte Salemba yang terjadi pada 3 Juli. Beruntung dari sekian peristiwa tersebut, tidak ada satupun yang menimbulkan korban jiwa.
Catatan Kompas.com menyebutkan, beberapa kejadian terbakarnya bus transjakarta yang merupakan bus dari merek terkenal adalah:
- Terbakarnya bus merek Mercedes Benz di Blok M pada 12 Desember 2008.
- Terbakarnya bus merek Hino di Bundaran HI pada 2 Juni 2012.