Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Kesal Telepon Tak Dijawab, Ketua DPRD Pesan Ini kepada Wali Kota Jaksel Baru

Kompas.com - 11/08/2015, 14:10 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi memiliki harapan terhadap wali kota Jakarta Selatan yang baru. Dia berharap wali kota yang baru ini bisa lebih tanggap dalam melakukan penataan di wilayah Jakarta Selatan. (Baca: Pekan Depan, Ahok Lantik Wali Kota Jaksel)

"Saya punya harapan ke wali kota baru, wilayah Jakarta Selatan harus menjadi pemerintahan yang lebih baik lagi dari segi tata ruangnya, kebersihannya, dan penanggulangan banjirnya," ujar Prasetio, Selasa (11/8/2015).

Prasetio sendiri pernah memiliki pengalaman kurang enak dengan Wali Kota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor. Syamsuddin Noor pernah tidak menjawab telepon dari Prasetio yang ingin mempertanyakan soal tanah Pesanggrahan.

Saat itu, Prasetio menegur Syamsuddin Noor dalam rapat pembahasan hasil evaluasi APBD dari Kementerian Dalam Negeri, Maret 2015 lalu.

"Wali Kota Jakarta Selatan susah nih. Kalau ditelepon susah nih. Pak, nama saya Pras, Pak. Saya pernah SMS Bapak. Pak, tolong ditanggapi, Pak. Jangan merasa paling hebat. Itu tanah Pesanggarahan gimana tuh, Pak? Saya SMS enggak dijawab, telepon enggak diangkat," ujar Prasetio kepada Syamsuddin saat itu.

Prasetio berharap digantinya wali kota Jakarta Selatan bisa memberi penyegaran terhadap daerah tersebut. Diharapkan, sejumlah permasalahan seperti PKL yang lama tidak terselesaikan bisa selesai secepatnya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan melantik Wakil Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi menjadi Wali Kota Jakarta Selatan. Dengan demikian, Basuki bakal mencopot Syamsuddin Noor dari jabatan Wali Kota Jakarta Selatan.

Basuki mengungkapkan alasan pencopotan Syamsuddin Noor. "Karena beberapa kali saya minta dia tegas tindak lurah-lurahnya soal PKL (pedagang kaki lima), soal kerja lapangan, tidak pernah dituruti," kata Basuki di Balai Kota, Senin (10/8/2015).

Menurut Basuki, Syamsuddin merupakan orang baik yang tidak korupsi. Namun, dia tidak tegas merealisasikan program unggulan di Jakarta Selatan. (Baca: Ini Alasan Ahok Copot Wali Kota Jakarta Selatan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com