Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Naskah Pidato Rp 805 Juta Bukan Hanya untuk Ahok

Kompas.com - 10/09/2015, 10:58 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH dan KLN) DKI Jakarta Muhammad Mawardi menjelaskan naskah pidato yang dikerjakan oleh Biro KDH dan KLN hingga memiliki anggaran sebesar Rp 805 juta. Mawardi mengatakan, naskah pidato yang dibuat Biro KDH dan KLN bukan hanya untuk Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.

"Bukan hanya pidato Gubernur, melainkan juga Wakil Gubernur, Sekda, Asisten Sekda, para deputi, atau siapa pun yang mewakili Gubernur," ujar Mawardi ketika dihubungi, Kamis (10/9/2015).

Mawardi mengatakan, agenda yang harus dihadiri oleh Basuki begitu banyak tiap harinya. Tidak jarang, sebagian besar agenda tersebut harus diwakili oleh pejabat DKI atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lain yang berkaitan dengan tema acara tersebut.

Karena kapasitasnya dalam mewakili Gubernur, para perwakilan itu biasa membacakan sambutan Gubernur yang dibuat oleh Biro KDH dan KLN. Mawardi mengatakan, naskah pidato sambutan yang dibutuhkan dalam acara-acara Gubernur memiliki tema yang begitu beragam.

Pekerja harian lepas (PHL) yang bertugas di Biro KDH dan KLN pun memiliki spesialisasi berbeda-beda dalam menyusun naskah pidato, seperti bidang pembangunan, pemerintahan, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.

"Jadi, data dari SKPD kami kumpulkan sesuai teman, lalu kami himpun," ujar Mawardi.

Salah satu yang dibuatkan oleh Biro KDH dan KLN adalah naskah pidato rapat paripurna. Mawardi mengatakan, untuk naskah tersebut, Basuki biasa membaca berdasarkan tulisan yang telah dibuat.

Mawardi juga menambahkan, anggaran sebesar Rp 805 juta itu bukan hanya untuk naskah pidato, melainkan juga untuk makalah dan kertas kerja yang dibutuhkan oleh Pemprov DKI.

Sebelumnya, anggota Banggar DPRD DKI Bestari Barus mempertanyakan anggaran program penulisan naskah pidato Ahok yang mencapai Rp 805 juta. Hal itu berarti bahwa dalam satu bulan, pembuatan naskah sambutan Ahok bisa menghabiskan biaya Rp 75 juta.

Dengan adanya sentilan dari anggota Banggar DPRD DKI, Mawardi akan mencoba melakukan efektivitas pada hal lain, misalnya dengan melakukan pengurangan jumlah PHL.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com