Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bidaracina Kini Bisa Minum Air Kali Ciliwung

Kompas.com - 14/09/2015, 13:00 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Bidaracina di Jatinegara, Jakarta Timur, yang tinggal di bantaran Sungai Ciliwung kini bisa mengonsumsi air Kali Ciliwung. Kodam Jaya menghadiahkan alat penyulingan air sungai menjadi air yang bahkan dapat langsung diminum.

Pangdam Jaya Letjen Agus Sutomo berkesempatan meresmikan satu unit instalasi penyulingan air yang didirikan di bantaran Ciliwung yang sudah dinormalisasi, Senin (14/9/2015). Alat ini diserahkan langsung ke pengurus RW 02 warga setempat untuk dikelola dan digunakan secara gratis.

Agus mengatakan, ada proses penyulingan air dalam membersihkan air Kali Ciliwung sehingga air itu aman untuk dikonsumsi.

"Yang kita kembangkan barusan adalah bagaimana air Ciliwung yang sudah jorok, diproses alat, jadi siap minum. Kualitasnya sama air mineral," kata Agus saat meresmikan instalasi tersebut, Senin siang.

Menurut Agus, dengan instalasi itu, warga diharapkan bisa memanfaatkan air dari Kali Ciliwung menjadi sumber air minum meskipun kondisi air sungai itu tercemar.

Agus menyebutkan, dari wilayah Cijantung hingga kawasan Roxy, Grogol, ada 14 anak sungai di Ciliwung yang menyumbang banyak sampah. Paling parah anak sungai yang masuk ke Ciliwung di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur.

"Sehari bisa 5 sampai 10 truk sampah, dan airnya hitam," ujar Agus.

Oleh karena banyaknya pencemaran, perusahaan air minum khusus di Ibu Kota diklaimnya sudah tak lagi menggunakan air Ciliwung untuk diolah.

"Air (Ciliwung)-nya sudah 'di-PHK' sama PDAM karena sudah tidak layak lagi. Makanya, PDAM pakai air Citarum lewat irigasi buatan di Kalimalang," ujar Agus.

Agus berharap, warga dapat terbantu dengan adanya air penyulingan ini. Sebab, kondisi air tanah di Jakarta saat ini sudah tak aman dikonsumsi.

Warga Bidaracina dapat memanfaatkan penyulingan yang dapat memasok 315 liter air per jam tersebut. Ia memastikan, penyulingan air bersih ini tak boleh diperjualbelikan.

Agus dan sejumlah pejabat pun langsung mencoba meminum langsung dengan gelas dari penyulingan air tersebut.

"Ini saya tunjukkan langsung sebelum diminum masyarakat. Kalau nanti sampai sore saya tidak mules-mules, silakan diminum masyarakat," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com