Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Selama Saya Jadi Gubernur, Anda Jangan Coba-coba Main Curang...

Kompas.com - 25/09/2015, 13:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta para pengusaha, seperti pemilik gedung, pengusaha restoran, dan hiburan untuk taat membayar pajak. Seperti pemilik gedung yang harus membayar pajak sebesar 30 persen kepada DKI jika memasang iklan komersil pada light emitting diode (LED) di gedung-gedung mereka. 

"Logika saya sederhana, kalau gedung Anda lokasinya enggak strategis, pada mau bayar mahal pasang iklan enggak di gedung Anda? Perusahaan iklan mau bayar mahal kalau lokasi gedung Anda strategis. Sudah bagi kami 30 persen saja dan dibayarkan melalui transfer, transaksi non tunai, selesai," kata Basuki, saat Sosialisasi Rancangan Peraturan Gubernur tentang Penyelenggaraan Reklame Tahun 2015, di Balai Agung, Balai Kota, Jumat (25/9/2015). 

Ia meminta para pemilik gedung untuk tidak mengemplang pajak. Sebab, sanksi terberat yang dapat dikenakannya adalah pencabutan sertifikat layak fungsi (SLF).

Ahok, sapaan Basuki juga bakal mencabut izin usaha mereka. Mendengar ancaman Basuki itu, para pemilik gedung yang memadati Balai Agung langsung geleng-geleng kepala.

Lebih lanjut, Basuki menegaskan tidak pernah menerima suap dari pengusaha. "Tetapi kalau Anda mencuri pajak, kami cabut izin usaha Anda. Selama saya masih jadi Gubernur, Anda semua jangan coba-coba curang. Anda pasti gugat saya ke suaminya tante Budsman atau Ombudsman. Percaya sama saya, orang miskin lawan orang kaya pasti kalah dan orang kaya pasti kalah melawan pejabat," kata Basuki. 

Tahun depan, lanjut dia, Pemprov DKI akan memberi hibah sebesar Rp 140-150 miliar kepada kepolisian. Basuki menegaskan anggaran itu termasuk untuk menindak dan mempidanakan para pengemplang pajak.

"Sial saja buat kalian yang main pajak. Pasti Anda-anda kampanye jangan pilih saya (Basuki) di Pilkada 2017 dan berharap mudah-mudahan ada gubernur yang bisa diajak main. Mohon maaf anda kalau tidak bayar pajak, saya sikat, saya enggak pernah takut selama saya lakukan benar dan terbaik. Nasib saya terpilih atau tidak (jadi Gubernur), Tuhan yang menentukan," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com