Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Teman Ahok Tetap Kumpulkan 1 Juta KTP

Kompas.com - 30/09/2015, 14:26 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Teman Ahok telah memutuskan untuk tetap mengumpulkan 1 juta KTP agar dapat mengusung Gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dalam Pilkada DKI 2017. Meskipun, syarat dukungan calon independen telah lebih rendah.

Juru Bicara Teman Ahok, Amalia, menjelaskan alasannya. "Karena kami sekaligus ingin mengukur dukungan masyarakat terhadap kinerja Pak Ahok," ujar Amalia ketika dihubungi, Rabu (30/9/2015).

Kata Amalia, Teman Ahok akan menunjukkan bahwa begitu banyak masyarakat Jakarta yang ingin Ahok maju dalam Pilkada DKI 2017. Selain itu, Amalia juga tidak ingin Ahok maju dengan dukungan "pas-pasan".

Tujuan lain yang dimiliki Teman Ahok, kata Amalia, adalah mengalahkan suara dukungan partai lain. Sejauh ini Teman Ahok sudah berhasil mengalahkan suara dukungan Partai Nasdem. (Baca: Ahok: Putusan MK Paksa Parpol Calonkan Tokoh Populer)

"Kami ingin mengusahakan agar Pak Ahok bisa maju melalui jalur independen sekaligus bisa melampaui suara dukungan untuk partai-partai," ujar Amalia.

Selain itu, Amalia juga mengatakan Teman Ahok masih memiliki banyak waktu untuk mengumpulkan 1 juta KTP. Dia pun optimistis target mereka akan terpenuhi.

"Lagipula kalau bisa dengan dukungan maksimal, kenapa harus mentok di dukungan minimal? Kami masih punya cukup waktu. Kami yakin ini bisa terwujud," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com