Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Pasrahkan Pengamanan Piala Presiden 2015 kepada Kapolda

Kompas.com - 13/10/2015, 15:35 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menyerahkan sepenuhnya pengamanan Piala Presiden 2015 yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) kepada Polda Metro Jaya. Ahok mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI siap memenuhi kebutuhan polisi selama melakukan pengawasan.

"Kalau itu Kapolda (Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian) yang mengatur. Kita tinggal dukung saja. Kapolda minta dukungan apa, kita dukung," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (13/10/2015).

Ahok juga mengatakan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil belum menghubunginya untuk membicarakan hal ini. Akan tetapi, Ahok yakin hal ini akan didiskusikan dalam waktu dekat.

"Seharusnya sih pasti (telepon), namanya juga teman kan. Saya kan sama dia teman baik," ujar Ahok.

Sebelumnya, sejumlah instansi pemerintahan dan swasta menggelar rapat di Mapolda Metro Jaya membahas final Piala Presiden 2015 pekan ini. Final Piala Presiden tersebut akan mempertemukan Persib Bandung vs Sriwijaya FC. Akan tetapi, ada penolakan dari pendukung Persija, The Jakmania. Mereka tidak ingin final digelar di Jakarta. Sudah menjadi rahasia umum hubungan antara Jakmania dan bobotoh memang tidak harmonis.

Sementara itu, Ketua Umum The Jakmania Richard belum bisa memastikan terkait isu penolakan terselenggaranya final Piala Presiden di Jakarta. Ia hanya meminta solusi terbaik dari rapat yang digelar hari ini.

"Kita lihat hasil rapat dulu. Saya belum memastikan," kata Richard.

Selain itu, CEO Mahaka Sports and Entertainment Hasani Abdulgani juga mengatakan, pergelaran final Piala Presiden 2015 di Gelora Bung Karno masih belum 100 persen. Meski sudah ada jaminan dari pemerintah, Mahaka masih menunggu keberadaan surat resmi dari pihak keamanan, yakni dari Polda Metro Jaya. Surat tersebut rencananya akan dikeluarkan hari ini seusai menggelar rapat dengan sejumlah instansi di Mapolda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com