Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kronologi Penculikan Mahasiswi UI

Kompas.com - 20/10/2015, 19:07 WIB
Khuswatun Hasanah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Safira Permata Sari (20), korban penculikan kelompok tak dikenal, akhirnya bebas. Sementara itu, lima orang pelaku penculikan diciduk Unit Reskrim Polres Jakarta Selatan.

Kapolres Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat menjelaskan kronologi penculikan yang dilakukan jaringan spesialis penculikan tersebut. [Baca: Mahasiswi Cantik dari UI Hilang di Lenteng Agung]

"Senin kemarin, pukul 10.00, modusnya pelaku mengejar mobil korban yang pada saat itu naik kendaraan bersama sopir. Ada yang memukul-mukul mobil korban, seolah-olah mobilnya yang menyerempet mobil (pelaku)," kata Wahyu di Mapolresta Jakarta Selatan, Selasa (20/10/2015).

Wahyu melanjutkan, Safira akhirnya keluar dari mobil untuk naik taksi karena hendak mengikuti ujian pada Senin (19/10/15) pukul 12.00 WIB di kampusnya, Universitas Indonesia.

Ternyata, taksi yang Safira naiki diikuti oleh mobil pelaku hingga terjadilah penculikan tersebut.

"Korban keluar dari mobil untuk naik taksi pada saat itulah penculikan terjadi. Korban dibawa pergi ke daerah Puncak (Bogor). Kurang dari 24 jam Satreskrim menangkap lima orang pelaku," ucap Wahyu.

Wahyu menambahkan, saat ini pihak kepolisian sedang fokus terhadap kondisi korban.

"Kita sedang lakukan (pemulihan) trauma paksa penculikan. Siapa pun korbannya tidak pandang bulu, ya kita tangani serius karena ini penculikan," ucap Wahyu.

Kabar hilangnya Safira awalnya beredar di jejaring sosial Line dari akun MataMahasiswaUI pada Senin.

Menurut kabar tersebut, Safira hilang di Jalan Lenteng Agung. Terakhir, ia terlihat naik taksi di Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, sekitar pukul 11.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com