Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WN Sri Lanka Ketahuan Terima Paspor Palsu di Bandara Soekarno-Hatta

Kompas.com - 23/10/2015, 15:36 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta memergoki seorang warga negara Sri Lanka bernama Sivakumar (42) menggunakan sebuah paspor palsu di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (12/10/2015).

Ia menggunakan paspor palsu itu untuk berangkat ke Melbourne, Australia.

Sivakumar yang sudah menetap dengan visa kunjungan sejak Juni 2015 di Jakarta awalnya membeli tiket untuk berangkat ke Malaysia.

"Pas sampai di gate, diperiksa petugas Imigrasi, semuanya sesuai. Paspor dia yang dipakai waktu itu paspor asli. Boarding pass-nya juga sesuai, ke Malaysia," kata Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Alif Suaidi, kepada Kompas.com, Jumat (23/10/2015) siang.

"Tapi pas mau boarding, di ruang tunggu, Sivakumar ini enggak ke entry gate Malaysia Airlines, tapi ke gate Garuda Indonesia tujuan Melbourne," lanjut Alif.

Saat mengantre di gate Garuda Indonesia tujuan Melbourne, Sivakumar sudah memegang paspor Belgia dan boarding pass Garuda Indonesia ke Melbourne.

Petugas yang merasa curiga kemudian memeriksa Sivakumar.

Ternyata, Sivakumar memegang dua paspor, satunya paspor asli Sri Lanka atas nama Sivakumar, dan satu lagi paspor Belgia yang diduga palsu.

Melalui pengakuannya, Sivakumar menerima paspor Belgia dan boarding pass ke Melbourne dari seorang warga negara Malaysia bernama Muthalagu Subramaniam (54).

Subramaniam menggunakan paspor Malaysia miliknya dan membawa paspor Belgia yang diberikan kepada Sivakumar di ruang tunggu internasional Bandara Soekarno-Hatta.

Subramaniam berangkat dari Amsterdam, Belanda, menuju Melbourne, Australia, dengan transit di Bandara Soekarno-Hatta.

Saat transit, Subramaniam menyerahkan paspor Belgia atas nama dirinya, tetapi dengan foto Sivakumar dan mengoper boarding pass miliknya untuk ke Australia kepada Sivakumar.

Dengan begitu, alibi Sivakumar sebagai warga negara Belgia yang baru saja transit dan akan melaksanakan perjalanan ke Melbourne terbangun dengan rapi.

Sementara Subramaniam, dengan paspor miliknya sendiri, membeli tiket lagi untuk terbang ke Batam.

Dari Batam, Subramaniam berencana untuk menyeberang ke Singapura melalui jalur laut, tetapi sudah ditahan oleh petugas Imigrasi di Batam.

Berdasarkan pengakuan sementara, Sivakumar membayar 2.000 dollar AS kepada Subramaniam untuk paspor palsu dan boarding pass tersebut.

Saat ditanyai secara terpisah, Subramaniam mengaku ada orang ketiga yang mengatur pertemuannya dengan Sivakumar.

Suaka

Paspor itu juga didapat dari orang ketiga, sedangkan Subramaniam hanya bertugas mengantar paspor itu ke Sivakumar.

Petugas Imigrasi masih mendalami motif dan tujuan kedua orang itu. Sampai saat ini, Sivakumar dan Subramaniam masih ditahan di Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.

Menurut Alif, hal tersebut termasuk modus penipuan yang baru kali itu dia temui. Namun, dugaan sementara, Sivakumar melakukan hal itu untuk mencari suaka di Australia.

"Kalau pakai paspor Sri Lanka, akan susah buat ke Melbourne. Makanya, dugaan kami, mungkin Sivakumar ini sengaja berbuat seperti itu untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Australia," tutur Alif.

Atas tindakannya, Sivakumar dan Subramaniam dikenakan Pasal 119 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian dengan ancaman hukuman lima tahun penjara dan denda Rp 500 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com