Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Komisi D DPRD DKI Sebut DKI Langgar Perjanjian dengan Bekasi

Kompas.com - 05/11/2015, 14:32 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melanggar empat dari lima kesepakatan dengan Pemkot Bekasi.

Kesepakatan itu tertuang dalam perjanjian kerja sama (PKS) Nomor 4 Tahun 2009 tentang pemanfaatan lahan di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantergebang.

"Dari lima poin kesepakatan, hanya satu yang tidak dilanggar," kata Sanusi saat dihubungi, Kamis (5/11/2015).

Menurut Sanusi, lima poin yang disepakati pada saat itu adalah jalur pengangkutan, waktu pengangkutan, kondisi kendaraan pengangkut yang tidak boleh meninggalkan dampak negatif di daerah yang dilewati, kondisi TPST Bantargebang yang harus dalam keadaan baik, dan community development 20 persen untuk daerah yang terkena dampak dari keberadaan TPST Bantargebang, yakni Bekasi.

Khusus untuk poin yang keempat, Sanusi menganggap hal itu bukan sepenuhnya tanggung jawab Pemprov DKI. Sebab, pengelola TPST Bantargebang adalah PT Godang Tua Jaya.

"Tapi yang pasti selama ini yang tidak kita langgar hanya community development 20 persen," ujar dia.

Atas dasar itu, Sanusi menganggap Pemprov DKI dan Pemkot dan DPRD Bekasi perlu duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi saat ini.

Ia pun meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak melakukan tindakan yang berpotensi memperkeruh suasana.

"Hanya perlu duduk bareng. Dan kalau kita memang salah, harusnya jangan ngotot. Seperti kemarin saat truk sampah terjaring razia, harusnya kan bilangnya "Ok, kami salah. Akan kami perbaiki," ujar Sanusi.

Kompas TV Polemik Sampah Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com