Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memerintahkan agar sampah dari DKI Jakarta tetap dikirimkan ke TPST Bantargebang, apa pun kondisinya.
”Sampah masih menumpuk? Kirim terus! Sampah ditolak? Kirim terus!” katanya.
Untuk mengatasi penumpukan, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, untuk sementara sampah juga dibawa ke UPST Sunter untuk dipadatkan sebelum dibuang ke Bantar Gebang.
Dosen Kajian Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, Tri Edhi Budhi Soesilo, berpendapat, pengelolaan TPST Bantargebang sudah salah kaprah sejak awal.
Seharusnya bentuknya sanitary landfill, tetapi pada praktiknya menjadi open dumping sehingga memunculkan berbagai persoalan lingkungan dan sosial.
Masalah ini bukan baru pertama kali terjadi. Penutupan TPA Bantargebang karena protes warga antara lain terjadi pada 2004. (FRO/MKN/MDN/JAL/BRO/ILO)
--------------
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Kamis, 5 November 2015, dengan judul "Krisis Sampah Berulang".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.