Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2015, 15:09 WIB
Pada siang hari, truk hanya bisa menuju Bantargebang melalui Jalan Raya Trans-Yogi di Cileungsi, Bogor.

Namun, sejak Senin, sekelompok warga menghadang truk sampah DKI melewati jalur Cileungsi. Mereka mengaku terganggu dengan bau sampah dan ceceran air sampah (lindi).

Kesepakatan pembukaan kembali jalur tersebut baru tercapai setelah Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Saefullah dan jajarannya bertemu dengan Bupati Bogor Nurhayanti di Kantor Bupati Bogor di Cibinong, Bogor, Rabu sore.

Dalam kesepakatan itu, truk-truk sampah DKI hanya boleh lewat Cileungsi pukul 21.00-05.00. Artinya, tetap akan terjadi penumpukan truk sampah di TPST Bantargebang.

Bejo (50), pengawas TPS Wika, mengatakan, sejumlah truk sampah kesulitan masuk ke TPST Bantargebang karena waktu yang tersedia terbatas dan terjadi antrean panjang masuk ke TPST.

Sebelumnya, antrean truk hanya terjadi di dalam area TPST Bantargebang. Sekarang, antrean truk mengular sampai ke jalan raya sepanjang lebih dari 2 kilometer.

”Karena antrean panjang sekali, warga setempat juga marah. Selasa malam, warga Bantargebang mendemo truk sampah,” ujarnya.

Di Unit Pengelola Sampah Terpadu (UPST), Sunter, Jakarta Utara, sekitar 150 truk sampah penuh muatan terpaksa parkir di halaman kantor ini karena tak bisa masuk ke Bantargebang.

Sebagian truk yang datang dari sejumlah wilayah di Jakarta ini sudah dua hari terakhir tak membuang angkutan sampahnya.

AM (56), salah satu sopir truk, mengatakan, beberapa truk bahkan sudah sejak hari Senin (2/11) tak bisa membuang sampah.

Pasalnya, mereka dihadang saat hendak menuju TPST Bantargebang melalui Cileungsi dan juga diusir saat melalui Bekasi Barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com