Selain di UPST Sunter, sampah tidak terangkut juga terlihat di sejumlah lokasi lain. Di lokasi pembuangan sampah di wilayah Sunter tersisa 60-70 ton sampah. Padahal, hari biasanya hanya ada 10 ton sampah di sana.
Direktur PT Godang Tua Jaya—selaku pengelola TPST Bantargebang—Douglas Manurung mengakui, sejak truk sampah DKI dihadang di Cileungsi, volume sampah yang dikirim dari Jakarta turun lebih dari 50 persen.
Pada hari biasa, volume sampah yang datang berkisar 6.000-6.500 ton per hari, tetapi saat ini hanya sekitar 2.700 ton per hari. ”Ada pengurangan yang cukup signifikan,” ucap Douglas.
Kepala Suku Dinas Kebersihan Jakarta Utara Bondan Dyah Ekowati menyampaikan, dari total 240 truk sampah di wilayahnya, ada 72 truk yang tak bisa membuang sampah.
Hal itu menimbulkan penumpukan di sejumlah lokasi pembuangan.
Sekelompok pemuda
Warga di Pangkalan Dua Bantargebang, Y (40), mengaku melihat sekelompok pemuda yang menghadang truk sampah DKI yang sedang mengantre masuk ke TPST, Selasa tengah malam, di Jalan Raya Narogong, tepat di persimpangan Pangkalan Dua.