Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Bekasi Rencanakan Panggil Ahok, Wali Kota Bekasi, dan PT GTJ

Kompas.com - 06/11/2015, 18:14 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bekasi berencana memanggil tiga pihak terkait masalah kisruh sampah di TPST Bantargebang.

Mereka adalah Gubernur DKI Jakarta, Wali Kota Bekasi, dan PT Godang Tua Jaya (PT GTJ).

Ketua Komisi A DPRD Bekasi Ariyanto Hendrata, mengatakan, pemanggilan ini akan dilakukan terpisah. Rencananya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi akan dipanggil Selasa (10/11/2015).

"Komisi A akan rapat internal undang Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi minta konfirmasi dan penjelasan terkait evaluasi perjanjian kerja sama Pemkot dan Pemprov DKI," kata Ariyanto, kepada wartawan di Kantor DPRD Bekasi, di Bekasi, Jumat (6/11/2015).

Setelah itu, lanjut Arianto, pihaknya akan memanggil PT GTJ. Namun, dia belum memastikan kapan pemanggilan terhadap perusahaan pengelola sampah Bantargebang itu.

Setelah itu, baru Gubernur DKI Jakarta akan dipanggil DPRD Bekasi untuk membahas masalah sampah juga.

"Jadi kita dalam rangka memenuhi dan melengkapi data-data evaluasi kerja sama TPST Bantargebang, Komisi A menyepakati membutuhkan konfirmasi dari pihak-pihak Wali Kota, dan pengelola dan Pak Gubernur," ujar politisi PKS itu.

Hasil pemanggilan semua pihak itu, lanjutnya, DPRD Bekasi akan mengeluarkan rekomendasi terkait masalah Bantargebang.

"Nanti output ada rekomendasi mengenai apa dari semua kisahnya itu," ujarnya.

Adapun sejauh ini DPRD Bekasi melihat telah terjadi pelanggaran. Misalnya masalah jam operasional truk DKI yang melanggar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com