Nuansa teknologi yang sangat maju sangat terasa saat menjajal KRL di Tokyo. Begitu membeli tiket, penumpang langsung dihadapkan dengan sebuah mesin dengan layar sentuh, bukan lagi loket dengan penjaga seperti di Jakarta.
Terdapat dua pilihan bahasa Jepang dan Inggris. Cukup memilih stasiun tujuan, maka harga akan muncul tergantung jarak yang ditempuh. Masukkan uang Yen sesuai jumlah yang diminta, maka tiket akan keluar.
Jangan khawatir bila tak memiliki uang pas. Mesin ini akan mengembalikan kelebihan uang penumpang. Karcis yang keluar dari mesin bisa digunakan untuk masuk ke dalam peron.
Berbeda dengan Jakarta yang menggunakan tiket berjaminan, karcis tak perlu lagi dikembalikan dan ditukar uang saat turun di stasiun tujuan.
Bagi penduduk setempat yang setiap harinya menggunakan jasa KRL, disediakan pula kartu elektronik yang dapat diisi ulang seperti di Jakarta.
Di dalam peron tersedia banyak layar kecil yang menunjukkan pukul berapa kereta akan tiba.
Di dalam kereta, juga tersedia peta elektronik yang menunjukkan posisi kereta. Penumpang bisa memantau posisi mereka tanpa harus mendengar dari pengeras suara.