Salah satunya yakni Sobari (46), warga RW 03 Kampung Pulo. Namun, Sobari tak khawatir dengan kondisi tersebut.
"Gatal-gatal ya ada sih, tapi sudah biasa kalau banjir. Wajar sih," kata Sobari, saat ditemui di depan rumahnya, Selasa (17/11/2015).
Sobari tetap sibuk berjalan di genangan setinggi 10-15 sentimeter meski terserang gatal-gatal. Ia tengah membersihkan dan menguras lumpur sisa banjir dari rumahnya.
"Enggak diobatin. Kalau begini tinggal cuci bersih saja pakai sabun," ujar Sobari.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Iwan Kurniawan mengatakan, sampai saat ini belum ada warga Kampung Pulo yang berobat ke posko kesehatan di kantor Sudin Kesehatan.
"Sejauh ini belum ada yang berobat karena gatal. Tapi kita sudah siapkan obat, tidak hanya untuk gatal, semua jenis penyakit kita siapkan. Kalau perlu dirujuk, kita akan rujuk," kata Iwan.
Selain posko kesehatan yang tidak jauh dari Kampung Pulo, pihaknya juga mendirikan posko pengungsian.
Menurut dia, banjir kemarin juga tak sampai membuat warga mengungsi lama. Warga hanya datang pada pagi hari untuk mengungsi, lalu sore harinya sudah pulang lagi.
"Pengungsi kemarin juga cuma 38 orang untuk di sudin. Jadi enggak lama pagi masuk, sore harinya mereka sudah pulang," ujar Iwan.