Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan "Handy Talky" Pemkot Jaksel Terbawa ke Pejabat Lama

Kompas.com - 03/12/2015, 21:22 WIB

Menurutnya, HT itu memiliki beberapa kelebihan. Seperti menelpon diantara pengguna HT trunking. Apalagi, tidak perlu menggunakan pulsa untuk melakukan komunikasi lewat HT-trunking tersebut.

"Sekarang kami sudah aktifin, kami aktifkan terus 8 camat, dan 2 ini kami telusuri ada blank spot apa gimana ? Yang ngga ada Camat Jagakarsa kayanya di bawa Camat yang dulu, ini susahnya. Kalau nggak salah Pesanggrahan juga," ucapnya.

Batere rusak

Dihubungi secara terpisah, Lurah Rawa Jati, Adi Kresno Prayogo mengatakan bahwa HT trunking mengalami kerusakan di bagian batre. Saat ini, HT trunking itu tidak bisa digunakan untuk berkomunikasi.

"Baterenya saja yang rusak. Jadi dikosongkan terlebih dahulu," kata Adi.

Menurutnya, semenjak menjadi Lurah pada Agustus dia sudah melaporkan kerusakan itu kepada Sudin Kominfomas Jakarta Selatan.

Karena HT itu sangat dibutuhkan untuk kordinasi dengan aparat terkait untuk menyelesaikan masalah.

"Harapan saya HT trunking aktif kembali. Tapi, memang HT trunking jalur khusus dan alat khusus. Jadi ngga semua lurah dan camat bisa menggunakannya," katanya.

Sehingga, dia meminta HT Trantib yang dahulu digunakan kembali. Karena lebih mudah dan simple ketika digunakan. HT Trantib itu sendiri saat ini sudah dihilangkan.

Butuh bimbingan kominfomas

Sedangkan Camat Jagakarsa, Fidiyah Rokhim menuturkan baru mendapatkan HT trunking beberapa pekan lalu. Namun, dirinya tidak bisa menggunakannya karena agak sedikit rumit.

"Sudah saya utak atik sendiri, tapi nggak bisa. HT baru diberikan Juli kemarin oleh Kominfomas," katanya.

Dia mengaku apakah sinyal yang tidak tersambung atau dirinya tidak bisa menggunakannya.

Karena, di wilayah Jagakarsa ada markas TNI yang juga menggunakan HT.

"Jadi, kami butuh bimbingan dan panduan Kominfomas untuk menggunakannya," katanya. (Bintang Pradewo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Pemkot Jaksel Diminta Tindak Tegas Dua Restoran di Melawai yang Dianggap Sebabkan Kegaduhan

Megapolitan
Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Sejumlah Jalan Jaksel Imbas Pembangunan Drainase

Megapolitan
Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Pemkot Jaksel Sidak Dua Restoran di Melawai yang Dikeluhkan Warga Sebabkan Parkir Liar

Megapolitan
Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Senangnya Laim, Tak Perlu Lagi Timba Air 40 Liter di Sumur Tua Hutan Setiap Hari

Megapolitan
Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Kesaksian Jemaat soal Perselisihan Penggunaan Gereja di Cawang yang Berujung Bentrok

Megapolitan
Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Terkait PPDB di Jakarta, Disdik DKI Diminta Evaluasi Kuota dan Jangkauan Jalur Zonasi

Megapolitan
PPDB 'Online' Diklaim Efektif Cegah Adanya 'Siswa Titipan'

PPDB "Online" Diklaim Efektif Cegah Adanya "Siswa Titipan"

Megapolitan
Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Restoran dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com