Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Ciri-ciri Jenazah Korban Kecelakaan Metromini yang Belum Teridentifikasi

Kompas.com - 07/12/2015, 13:43 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tinggal satu jenazah korban kecelakaan metromini dengan KRL commuter line di Tubagus Angke, Tambora, yang belum teridentifikasi, Senin (7/12/2015).

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bid Dokkes) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak mengatakan, ia memaparkan ciri-ciri umum korban untuk memudahkan identifikasi.

"Satu orang belum diambil dengan ciri-ciri (tinggi) 162 sentimeter dengan jenis kelamin laki-laki," kata Musyafak di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin.

Ada tanda khusus dari jenazah, tetapi Musyafak enggan menjelaskan lebih jauh. Hal ini disampaikan untuk menghindari orang tak bertanggung jawab.

"Untuk menghindari ada pengakuan dari sekelompok orang, mengaku-aku sehingga tidak benar," kata Musyafak.

Saat ditemukan, di tubuh korban tidak terdapat identitas. Selain itu, korban diduga tidak memiliki e-KTP.

"Kalau dia punya e-KTP, mungkin bisa terlacak," kata Musyafak.

Sementara itu, 17 jenazah lainnya sudah teridentifikasi dan dibawa pulang oleh keluarganya. Jenazah terakhir yang teridentifikasi dibawa pulang keluarganya ke Tegal, Jawa Tengah.

Sebelumnya, sebanyak 18 korban tewas akibat tabrakan antara Metromini B80 jurusan Kota-Kalideres bernomor polisi B 7760 FD dan KRL.

Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (6/12/2015) sekitar pukul 08.45 WIB. Saksi mengatakan, sopir metromini menerobos celah pintu pelintasan kereta meski tanda kereta akan melintas telah berbunyi.

Kompas TV Kronologi Metromini Tertabrak KRL di Perlintasan Stasiun Angke
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com