Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW: Bukan Kapasitas Kuat Kami Lindungi Ahok

Kompas.com - 09/12/2015, 11:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Abdullah Dahlan, membantah tudingan Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik yang menyebut bahwa instansinya telah menjadi konsultan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. 

"He-he tentunya enggaklah. Kami enggak dalam kapasitas kuat untuk melindungi Ahok (Basuki)," kata Abdullah kepada wartawan, Rabu (9/12/2015). 

Taufik sebelumnya kritis terhadap sikap ICW yang melaporkan Kepala BPK DKI Efdinal ke Mahkamah Kode Etik BPK RI atas penyalahgunaan wewenang lahan TPU Pondok Kelapa.

Waktu pelaporan itu mendekati laporan temuan BPK DKI atas kasus pengadaan lahan RS Sumber Waras.

"Soal yang kami melaporkan (Efdinal) ke Mahkamah Kode Etik BPK, secara substansi, itu sudah jadi kewajiban ICW. Kami menemukan ada nuansa penyalahgunaan kewenangan, dan kami ada data soal itu," kata Abdullah. 

Justru, dia melanjutkan, ICW bersalah jika mendiamkan permasalahan tersebut. Sebab, tugas pembentukan ICW juga untuk melakukan pengawasan terhadap fungsi auditor negara.

Lagi pula, hal ini bukan kali pertama dilakukan oleh ICW untuk menunjukkan sikap kritis terhadap BPK ataupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Artinya, tidak relevan soal momentum bersamaan (antara pelaporan Efdinal dan temuan RS Sumber Waras). Tidak ada kemudian tendensi pada kepentingan tertentu," kata Abdullah. 

Di sisi lain, Abdullah menegaskan, ICW mendukung tindak lanjut terhadap temuan-temuan BPK mengenai indikasi kerugian daerah dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Laporan Keuangan Pemprov DKI Tahun Anggaran 2014.

"Seharusnya juga ada trust kepada auditor negara, yaitu BPK. Jadi, kami jauh dari kepentingan apa pun, dan kami tegaskan bahwa sebenarnya ICW berada pada arah untuk selalu kritis terhadap potensi penyimpangan anggaran," kata Abdullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gali Tutup Lubang, Pemilik WO Tipu 7 Calon Pengantin di Bogor

Gali Tutup Lubang, Pemilik WO Tipu 7 Calon Pengantin di Bogor

Megapolitan
Penerima KJP yang Tersandung PPDB di Jakarta, Kini Bersekolah di Negeri Hanya Tinggal Angan

Penerima KJP yang Tersandung PPDB di Jakarta, Kini Bersekolah di Negeri Hanya Tinggal Angan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 2 Juli 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 2 Juli 2024

Megapolitan
Polisi Tetapkan Pemilik WO yang Tipu 7 Calon Pengantin di Bogor sebagai Tersangka

Polisi Tetapkan Pemilik WO yang Tipu 7 Calon Pengantin di Bogor sebagai Tersangka

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 2 Juli 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 2 Juli 2024

Megapolitan
Rekapitulasi Ulang Hasil Pileg DPRD di 233 TPS Cilincing, Suara Parpol Berubah Signifikan

Rekapitulasi Ulang Hasil Pileg DPRD di 233 TPS Cilincing, Suara Parpol Berubah Signifikan

Megapolitan
2 Kurir Sabu di Ciledug Manfaatkan Momen HUT Bhayangkara untuk Edarkan Narkoba di Jabodetabek

2 Kurir Sabu di Ciledug Manfaatkan Momen HUT Bhayangkara untuk Edarkan Narkoba di Jabodetabek

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pengedar yang Simpan Sabu dalam 72 Bungkus Teh Cina di Ciledug

Polisi Amankan Dua Pengedar yang Simpan Sabu dalam 72 Bungkus Teh Cina di Ciledug

Megapolitan
Munculnya Nama Heru Budi dalam Bursa Cagub Jakarta Pilkada 2024...

Munculnya Nama Heru Budi dalam Bursa Cagub Jakarta Pilkada 2024...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 2 Juli 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Selasa 2 Juli 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rencana Pembatasan Usia Kendaraan 10 Tahun di Jakarta Untuk Siapa? | Bocah di Depok Tertabrak di Tol Cijago Saat Berkeliaran

[POPULER JABODETABEK] Rencana Pembatasan Usia Kendaraan 10 Tahun di Jakarta Untuk Siapa? | Bocah di Depok Tertabrak di Tol Cijago Saat Berkeliaran

Megapolitan
Suami yang Bunuh Istrinya di Pulogadung Bekerja Sebagai Pegawai KAI

Suami yang Bunuh Istrinya di Pulogadung Bekerja Sebagai Pegawai KAI

Megapolitan
Pengemudi Ojol Sempat Dibuntuti Preman Usai Ambil Paket Misterius Berisi Sabu di Cengkareng

Pengemudi Ojol Sempat Dibuntuti Preman Usai Ambil Paket Misterius Berisi Sabu di Cengkareng

Megapolitan
Duduk Perkara Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Bermula dari Persoalan Kunci Rumah

Duduk Perkara Kasus Suami Bakar Istri di Tangerang, Bermula dari Persoalan Kunci Rumah

Megapolitan
Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus untuk Urus WNA Pengungsi di Depan Kantor UNHCR

Pemprov DKI Bentuk Tim Khusus untuk Urus WNA Pengungsi di Depan Kantor UNHCR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com