JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi Taufiequrachman Ruki membantah tudingan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang merasa dikriminalisasi.
Menurut Ruki, Ahok terlalu cepat mengaitkan dirinya dengan penyelidikan dugaan korupsi dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
"Enggak nyambung tuh cerita. Jangan kan ditersangkakan, dipanggil saja belum, diperiksa juga belum, sudah bilang dikriminalisasi. Di mana logikanya?" ujar Ruki saat dihubungi, Jumat (11/12/2015).
Ruki enggan berpolemik dengan pernyataan itu dan membuat keadaan makin gaduh. Ruki mengatakan, biarkan saat ini penyelidik bekerja mengusut kasus tersebut.
Nantinya, penyelidik akan melakukan gelar perkara dan menentukan apakah kasus itu bisa naik ke tingkat penyidikan.
Ruki menegaskan, pengusutan kasus Sumber Waras dilakukan berdasarkan dua alat bukti yang cukup, bukan karena sentimen tertentu.
"Mekanisme itu yang kami pakai, bukan maunya (sengaja), apalagi pikirannya orang per orang, siapa pun dia dan apa pun jabatannya," kata Ruki.
Sebelumnya, Ahok menuding ada oknum pimpinan KPK yang berniat mengkriminalisasi terkait penyidikan kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras oleh KPK.
"Mau kriminalisasi Ahok (Basuki) kali, ada oknumnya," kata Ahok. (Baca: Ahok Tuding Ada Oknum Pimpinan KPK yang Berniat Kriminalisasi Dirinya)
Bahkan, Ahok menyebut langsung nama Ruki.
Ahok mengaku Ruki pernah memberinya penghargaan sebagai salah satu mitra antikorupsi.
Ia pun mempertanyakan sikap KPK yang mendadak membatalkan undangan untuk dirinya sebagai narasumber dalam Hari Antikorupsi Sedunia di Bandung.
"Malu dong, Ahok tercatat pernah dikasih Pak Ruki penghargaan tiga mitra antikorupsi di Tugu Proklamasi akhir tahun 2006," kata Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.