Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Tertibkan 81 Becak di Penjaringan

Kompas.com - 20/12/2015, 21:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Utara dan Kecamatan Penjaringan menertibkan 81 becak di Kelurahan Pejagalan dan Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (20/12/2015).

Kendaraan roda tiga ini ditertibkan karena tak hanya melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 tentang Ketertiban Umum, tetapi juga karena kerap mengganggu arus lalu lintas.

Menurut pantauan Warta Kota, sejumlah tukang becak terlihat kocar-kacir saat sejumlah petugas penertiban tiba dan berupaya mengangkut alat transportasi kayuh beroda tiga tersebut.

Sejumlah tukang becak terlihat memprotes penertiban yang dilakukan petugas.

"Enggak bisa begini, Pak! Sosialisasinya mana? Jangan gitu, dong! Kami makan apa?" teriak salah seorang tukang becak yang memaki-maki petugas.

Seorang perempuan kemudian tak jadi menggunakan jasa salah satu pengemudi becak karena penertiban ini. Perempuan bernama Mayang (35) ini disuruh turun oleh petugas.

"Wah, Pak, saya kan mau pulang. Becaknya kenapa, Pak?" ucap Mayang kebingungan.

Mayang yang hendak ke Kawasan Teluk Gong ini pun tak menyangka, di belakangnya sudah berkerumun sejumlah petugas berseragam coklat, hendak mengangkut becak yang berada di bibir jalan.

"Waduh. Becaknya ditertibin, Pak?" kata Mayang, yang langsung turun dari becak.

"Maaf ya, Bu, becaknya mau diangkut dulu," sahut seorang petugas yang kemudian mengangkut becak tersebut.

Tukang becak yang hendak mengantar Mayang, Sutopo (40), terlihat kebingungan, tetapi kemudian pasrah. Sutopo, warga Pejagalan, hanya dapat memohon kepada petugas agar becaknya tidak diangkut.

"Pak jangan dong, Pak. Saya pulang deh, gak narik. Beneran, Pak, saya bawa pulang. Becaknya jangan diangkut, Pak," tuturnya.

Permohonan Sutopo hanya dianggap angin lalu oleh petugas. Becak berwarna biru merah itu pun diangkut ke bak truk milik satpol PP.

Dalam penertiban itu, Sutopo mengaku tak bisa berbuat apa-apa. Dirinya dan temannya pun hanya bisa duduk di bibir trotoar.

"Baru juga narik satu orang, Pak. Penghasilan belum cukup, malah udah ditarik. Istri saya bakalan nanyain itu becak ke mana, Pak. Pusing saya. Saya besok mau kerja apaan? Mendadak, Pak. Gak tahu saya ada penertiban beginian," ujarnya sambil memegang jidat.

Keluhan sama dituturkan Ilham (50), warga Penjaringan. Saat diwawancarai, pria yang mengenakan topi caping ini hanya bisa berucap dengan terbata-bata.

"Kesal saya. Belum dapat uang, becak udah ditarik. Bikin becak lagi, uang lagi. Mahal, Mas. Ada dua jutaan harganya itu, Mas.... Sinting ini pemerintah," kata Ilham sambil menahan tangis.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Asa Pemulung yang Tinggal di Kolong Jembatan, Berharap Uluran Tangan Pemerintah

Megapolitan
Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Warga Matraman Keluhkan Air Mati Setiap Malam, Berbulan-bulan Tak Ada Perbaikan

Megapolitan
'Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini...'

"Ada Pedagang Warkop Kecil di Pinggir Jalan, Bisa Kasih Hewan Kurban ke Sini..."

Megapolitan
Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Penghuni Kolong Jembatan Keluhkan Air Sungai Ciliwung Bau Usai Pemotongan Hewan Kurban

Megapolitan
Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Waswasnya Warga yang Tinggal di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi pada Musim Hujan...

Megapolitan
Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Jumlah Kambing Kurban di Masjid Sunda Kelapa Menurun, Pengurus: Kualitas yang Utama, Bukan Kuantitas

Megapolitan
Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Lebaran yang Seperti Hari Biasanya di Kolong Jembatan Jalan Sukabumi

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsuan Uang Rp 22 Miliar di Jakarta Barat

Megapolitan
Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Ibu Asal Bekasi yang Cabuli Anaknya Jalani Tes Kesehatan Mental

Megapolitan
OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai 'Airsoft Gun'

OTK Konvoi di Kemayoran, Tembak Warga Pakai "Airsoft Gun"

Megapolitan
Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Jumlah Kambing yang Dikurbankan di Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng Menurun Drastis

Megapolitan
Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com