Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Caci Maki Saya daripada Ada Warga yang Mati Lagi

Kompas.com - 21/12/2015, 10:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak mempermasalahkan jika banyak pengguna metromini yang mencaci maki kebijakannya.

Dia memilih warga Ibu Kota tidak memiliki metromini sebagai alat transportasi massal yang membahayakan nyawa penumpangnya.

"Metromini kan mau mojokin saya. Jadi, masyarakat caci maki saya karena enggak terangkut karena metromini jelek, pada mogok," kata Basuki di Balai Kota, Senin (21/12/2015). 

"Saya dicaci maki seluruh warga DKI enggak apa-apa, tetapi semua metromini yang jelek ya saya tangkap dan kandangin. Itu sudah keputusan saya," kata Basuki lagi. 

Selain itu, Basuki mengaku tidak mempermasalahkan jika ia terus didemo oleh sopir-sopir metromini. Para sopir itu kerap mengeluhkan nasib keluarga mereka yang tidak diberi nafkah.

Basuki mengatakan, alasan itu sering diungkapkan oleh sopir-sopir yang ugal-ugalan.

"Kalau kamu sopir yang baik, gabung sama kami (PT Transjakarta), diberi pelatihan, gaji dua kali UMP (upah minimum provinsi), enggak usah cari penumpang, tinggal jalanin bus. Masa, kamu enggak mau?" kata Basuki. 

Sebelumnya, para sopir metromini menggelar aksi mogok di sejumlah wilayah DKI Jakarta.

Mereka menyatakan, aksi tersebut merupakan bentuk protes karena banyaknya metromini yang dikandangkan Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta.

Beberapa hari belakangan ini, aksi ugal-ugalan sopir metromini menyebabkan banyak nyawa melayang.

Salah satu kasus tersebut adalah kecelakaan antara Metromini B 80 dengan KRL di pelintasan Stasiun Angke. Kejadian ini menyebabkan 18 penumpang metromini meninggal dunia.

Nyawa seorang anak kecil yang hendak ke sekolah juga melayang akibat ulah sopir Metromini B 92 di Meruya Utara, Jakarta Barat. Sementara itu, ibu yang mengantar sang anak mengalami koma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jalingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jalingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Megapolitan
Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset' Ditangkap

1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset" Ditangkap

Megapolitan
'Mayor' Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

"Mayor" Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Rute Transjakarta BW9 Kota Tua-PIK

Megapolitan
Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Gerombolan Kambing Lepas dan Bikin Macet JLNT Casablanca Jaksel

Megapolitan
Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Harum Idul Adha Mulai Tercium, Banyak Warga Datangi Lapak Hewan Kurban di Depok

Megapolitan
Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Seorang Satpam Apartemen di Bekasi Dianiaya Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Banjir Akibat Luapan Kali Ciliwung, 17 Keluarga Mengungsi di Masjid dan Kantor Kelurahan

Megapolitan
39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

39 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir Sore Ini, Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Ditemukan Kecurangan Pengisian Elpiji 3 Kg di Jabodetabek, Kerugiannya Rp 1,7 M

Megapolitan
Korban Penipuan 'Deka Reset' 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Korban Penipuan "Deka Reset" 45 Orang, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com