Rute yang akan dilayani kebanyakan adalah rute yang melalui permukiman dan sejumlah stasiun. (Baca: Gabung dengan Transjakarta, Kopaja-kopaja Ini Berubah Warna)
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Antonius Kosasih mengatakan, ada lima rute yang sudah dapat dipastikan akan dilayani oleh bus-bus tersebut.
Lima rute tersebut adalah Monas-Pantai Indah Kapuk (30 bus), Ragunan sisi barat-Monas (50 bus), Ragunan sisi barat-Dukuh Atas (50 bus), Lebak Bulus-Senen via Stasiun Cikini (80 bus), dan Blok M-Manggarai via Stasiun Manggarai (40 bus).
"Usulan rute-rute yang akan dilayani oleh angkutan pengumpan ini sesuai hasil diskusi dengan Dishubtrans, Dewan Transportasi Kota Jakarta, dan Organda," kata Kosasih dalam acara peluncuran bus-bus kopaja terintegrasi transjakarta di Parkir Timur Senayan, Selasa (21/12/2015).
Selain rute-rute tersebut, Kosasih mengatakan, masih ada sejumlah rute lain yang kemungkinan akan dilayani kopaja terintegrasi transjakarta ini.
Namun, ia mengaku belum bisa menyebutkan lokasi pemberangkatan awal ataupun akhirnya.
Hal yang pasti, dia melanjutkan, rute-rute tersebut adalah rute untuk Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Tebet.
Ada lebih kurang 70 bus yang dipersiapkan untuk melayani rute ini.
"Yang lewat Stasiun Tebet kemungkinan nantinya akan lewat di Kasablanka. Kami lagi koordinasi dan nunggu persetujuannya dari Dishubtrans," ujar Kosasih.
Menurut dia, tarif untuk naik kopaja terintegrasi transjakarta sama seperti tarif layanan transjakarta pada umumnya, yakni Rp 3.500.
Proses pembayarannya pun akan dilakukan secara non-tunai. "Enggak ada kondektur, artinya sopir tidak terima uang, tidak ada transaksi apa-apa di dalam bus," kata Kosasih.
Ia mengatakan, bus-bus ini tidak diperbolehkan menaik-turunkan penumpang di sembarang tempat. (Baca: Kopaja-Transjakarta Dilarang Naik Turunkan Penumpang di Luar Halte)
Penumpang pun hanya diperbolehkan naik dari halte yang tersedia. "Haltenya akan kami siapkan. Sama seperti halte busway, haltenya nanti akan dilengkapi gate elektronik sama tempat tapping. Cuma, haltenya lebih sederhana saja," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.