JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah lama menginstruksikan penertiban parkir liar serta pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
Ia pun menyalahkan kinerja Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede, Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi (Sudinhubtrans) Jakarta Pusat Henry Perez Sitorus, serta Kepala Satpol PP Jakarta Pusat Yadi Rusmayadi.
"Itu yang saya katakan, kenapa Sudinhubtrans-nya sama Satpol PP-nya enggak kerja," kata Basuki di Balai Kota, Senin (4/1/2016). (Baca: "Nggak Lagi-lagi ke Monas, Pulang Dipalak Preman Juru Parkir")
Basuki mengaku langsung menegur Mangara ketika kegiatan parkir liar membeludak di Monas. Kepada Basuki, Mangara mengaku sudah bekerja. Namun, ternyata, hal itu masih marak di kawasan ikon Ibu Kota tersebut.
Terlebih lagi, area parkir liar itu dikuasai oleh oknum. Tarif yang ditetapkan kepada warga pun tinggi. (Baca: Razia Parkir Liar di Monas, Puluhan Sepeda Motor dan Mobil Digembosi)
"Makanya mesti panggil polisi. Wali kota-nya enggak becus kalau kerjanya kayak begitu, dia enggak bisa atasi (parkir liar di Monas)," kata Basuki.
Pemkot Jakarta Pusat bersama Sudinhubtrans Jakpus serta Satpol PP menyelenggarakan razia pada Minggu (3/1/2016). Sejumlah roda mobil digembosi. Bahkan, ada mobil yang diderek. Hal yang sama juga terjadi pada kendaraan bermotor roda dua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.